Pemkab Sukoharjo terus berupaya tekan stunting, begini upayanya....

photo author
- Senin, 12 September 2022 | 17:50 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat penandatanganan bersama Forkopimda Sukoharjo penanganan kasus stunting. ( Wahyu Imam Ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat penandatanganan bersama Forkopimda Sukoharjo penanganan kasus stunting. ( Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo terus ditekan dan diharapkan tahun depan terjadi penurunan. Sebagai bentuk usaha tersebut telah dilakukan penandatanganan bersama komitmen pihak terkait dalam membantu penanganan kasus stunting.

Hal tersebut seperti terlihat dalam kegiatan Rembuk Stunting di ruang pertemuan Hotel Tosan Solo Baru Grogol, Senin (12/9/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Tri Tuti Rahayu mengatakan, Rembuk Stunting merupakan forum resmi melibatkan semua unsur mulai dari Muspika dan Forkopimda Sukoharjo. Tujuannya sama yakni menekan angka kasus stunting dan berusaha melakukan penanganan kasus stunting yang ada sekarang ini.

Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro minta Mychell Chagas balas support dengan menyumbang gol di BRI Liga 1

Rembuk Stunting dilakukan dengan kegiatan berembuk atau musyawarah bersama mengenai kondisi perkembangan kasus stunting dan bentuk penanganannya. Terpenting juga dilakukan penandatanganan bersama sebagai bentuk komitmen terkait kasus stunting. Penandatanganan dilakukan Forkopimda, camat dan pihak terkait lainnya.

Bentuk dukungan ini sangat penting bagi Pemkab Sukoharjo dalam melangkah melakukan penanganan stunting. Sebab kasus stunting ditegaskan Tri Tuti Rahayu bukan saja menjadi tanggungjawab satu pihak saja, namun semua harus dilibatkan bersama.

"Rembuk Stunting dalam hal ini dilakukan penandatanganan bersama menjadi bukti nyata komitmen melakukan penanganan stunting di Kabupaten Sukoharjo," ujarnya.

Baca Juga: Polres Temanggung tangkap tesangka anggota sindikat pencurian kendaraan bermotor

Dalam kegiatan Rembuk Stunting ini juga dilibatkan Puskesmas dan PKK. Keberadaan keduanya sangat penting membantu Pemkab Sukoharjo baik dalam penanganan maupun pencegahan kasus stunting di masyarakat.

"Angka kasus stunting terus ditekan dan upaya dilakukan mulai dari bawah diawali rumah tangga, RT, RW, desa, kecamatan hingga kabupaten. Masing-masing pihak sangat membantu dengan perannya," lanjutnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rembuk Stunting mengatakan, anak Indonesia harus menjadi anak GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 13 September 2022, sesuatu yang diimpikan bakal jadi kenyataan

Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. Sebaliknya jika anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi anak pendek (stunting) dan gagal menjadi anak yang GENIUS.

Stunting merupakan masalah kesehatan yang memiliki dampak jangka pendek sekaligus jangka panjang. Dampak Stunting jangka pendek yaitu terhambatnya perkembangan, penurunan fungsi kognitif (kecerdasan), IQ rendah, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem pembakaran serta beresiko terjadinya kematian pada masa balita.

Dampak stunting jangka panjang yaitu anak yang stunting beresiko mengalami kegemukan pada usia dewasa sehingga rentan terhadap serangan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, hipertensi ataupun diabetes.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X