Salah satu tujuan dibentuknya tim ini adalah untuk melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi pada organisasi.
Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika sudah mendaftarkan Tim Tanggap Insiden Siber yang selanjutnya disebut SukoharjoKab-CSIRT ke BSSN.
Etik Suryani menambahkan, pihaknya berharap semoga dengan dibentuknya Tim Tanggap Insiden Siber ini nanti akan memberikan banyak manfaat dan menambah kesadaran untuk selalu menjaga kerahasiaan data.
Baca Juga: Kasus polisi tembak polisi, Kapolsek Way Pengubuan Lampung dicopot, ini peristiwanya
"Pesan saya kepada tim dan agen-agen insiden Siber disetiap perangkat daerah agar dapat menjalankan tugas sesuai fungsinya dan melakukan monitoring keamanan terhadap informasi masing-masing," ujarnya.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN Giyanto Awan Sularso mengatakan, BSSN mengatan keberadaan CSIRT sangat penting bagi pemerintah maupun Pemkab Sukoharjo dalam mendeteksi dan melindungi diri situs pemerintah dari ancaman serangan Siber.
BSSN melihat keberadaan Pemkab Sukoharjo sangat penting dan menjadi pionir di Solo Raya. Kabupaten Sukoharjo sendiri menjadi kabupaten atau daerah ke-14 dari sekitar 514 daerah atau kabupaten yang akan dilaunching CSIRT.
Baca Juga: Apakah Diabetes Melitus atau kencing manis bisa sembuh, ini jawaban dokter Andi Khomeini
"Kami minta keberadaan CSIRT Sukoharjo ini dimaksimalkan. Kami akan melakukan asistensi dan pembinaan sumber daya manusia. Sebab ancaman serangan Siber sangat tinggi," ujarnya. *
