Tari mahesasuro memimpin kebangkitan rakyat menuju kejayaan pasca pandemi Covid-19

photo author
- Minggu, 28 Agustus 2022 | 07:45 WIB
Pementasan tarian Mahesasuro yang menunjukkan kebangkitan masyarakat pascapandemi Covid-19.  (Foto: Arif Zaini Arrosyid)
Pementasan tarian Mahesasuro yang menunjukkan kebangkitan masyarakat pascapandemi Covid-19. (Foto: Arif Zaini Arrosyid)


HARIAN MERAPI - Sosok mahesa dihadirkan para petani di Dusun Legoksari Desa Bandongan Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang dalam tarian seni tradisional Mahesasuro, Sabtu (27/8/2022) malam.

Pada pementasan rangkaian peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI itu, Mahesa disandingkan dengan Dewi Sri. Dewi kesuburan dalam mitologi Jawa tersebut bersama mahesa berjuang mengangkat derajat kesejahteraan dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Masyarakat agraris memahami, sapi atau mahesa dalam bahasa sanskerta sebagai sosok kuat, besar, perkasa yang mampu menyelamatkan.

Baca Juga: Juventus ditahan imbang AS Roma 1-1 pada laga Serie A Italia

Lembu atau sapi bukanlah binatang bodoh yang cuma menurut perintah.

Mahesa memimpin masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan menuju suatu kejayaan perekonomian, budaya, dan peradaban.

Tokoh setempat, Gunawan Aris mengatakan tarian Mahesasuro bercerita tentang hancurnya suatu negeri akibat serangan makhluk halus, yang diasosiasikan sebagai virus korona. Ditengah keputusasaan warga, sosok mahesa muncul bersama pasukannya. Ia bersama dewi Sri dan segenap pengikutnya berjuang memberantas makhluk halus.

Baca Juga: Ganjar tiba-tiba dipanggil 'Tugiman' oleh ribuan mahasiswa Unair, begini ceritanya

Dikatakan perjuangan berlangsung lama dengan mengorbankan harta benda bahkan jiwa jiwa. Hingga akhirnya mereka berhasil mengusir. Warga menyambut gembira. Namun perjuangan belum juga berakhir sebab harus pula membangkitkan perekonomian dan berbagai sendi kehidupan yang hancur.

Menurutnya, kehidupan tidak lagi sama, usai pandemi ada tata kehidupan baru yang harus ditaati oleh masyarakat agar makhluk halus atau musuh tidak lagi menyerang.

"Masyarakat harus bangkit bersama, berjuang bersama untuk mempertahankan kemenangan. Itulah yang disampaikan dalam tarian mahesasura," kata dia.

Dia menerangkan dalam bahasa Sanskerta, dari mahesa dari kata mahaa berarti besar dan Ishwar berarti pemimpin. Mahesa pemimpin yang hebat, kuat, besar. Mahesasura adalah sosok yang berani, cerdas, dan pekerja keras. Ia memberikan banyak nasehat yang baik dan menjadi sosok yang sangat dapat diandalkan.

Baca Juga: PAN umumkan sembilan nama bakal capres, ini daftarnya, ada nama Ganjar Pranowo

Ketua RT 03 RW O3 Dusun Legoksari Ahmad Munawar mengatakan sejumlah tari tradisional dipentaskan, diantaranya rampak, dolanan bocah dan buleks. Selain itu ada pula paduan suara dan pemutaran film pendek karya anak-anak muda setempat.

"Malam ini sebagai malam kebahagiaan. Semoga pandemi Covid-19 lekas berlalu, kehidupan kembali normal menuju ke tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Kami merayakan HUT kemerdekaan RI ke 77," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X