Presiden Jokowi tegaskan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) tidak boleh berhenti

photo author
- Selasa, 16 Agustus 2022 | 12:25 WIB
Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (16/8/2022).  (ANTARA/Gilang Galiartha)
Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (16/8/2022). (ANTARA/Gilang Galiartha)

HARIAN MERAPI - Presiden RI Joko Widodo menyatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus dijaga keberlanjutannya.

Keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi salah satu agenda besar nasional yang tidak boleh berhenti.

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) harus berlanjut meskipun krisis dan konflik geopolitik masih menghantui dunia.

Baca Juga: Puan Maharani ingatkan masyarakat, waspadai transisi pandemi menuju endemi

"IKN bukan hanya untuk para ASN, melainkan juga para inovator dan para wirausahawan. Bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, melainkan juga motor penggerak ekonomi baru," kata Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

"Bukan kota biasa, melainkan kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia," tambah Presiden.

"Saya tegaskan kembali. Agenda besar bangsa tidak boleh berhenti. Langkah-langkah besar harus terus dilakukan. Ada minimal lima agenda besar yang tadi telah saya tekankan," kata Presiden.

Selain keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) ada empat agenda lainnya yakni hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024 koalisi parpol bisa berubah, Bamsoet ingatkan capres jangan terburu-buru

Salah satu contoh, yakni hilirisasi nikel yang telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil.

Menurut Presiden, Indonesia harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia.

Agenda kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus ditingkatkan.

Energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi.

"Saya optimistis kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional," kata Presiden.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X