JOGJA, harianmerapi.com - Keluarga besar persaudaraan beladiri Prisai Sakti Mataram (PSM) menggelar pertunjukan seni bela diri dan pemotongan tumpeng di Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad Alun-alun Selatan Kota Yogya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka merayakan hari jadi ke-69 PSM.
Ketua PSM Cabang Sleman, Harsoyo mengatakan, saat ini usia Prisai Sakti Mataram sudah cukup tua.
Baca Juga: Malaysia gagal melaju ke semifinal, Indonesia akan menghadapi Myanmar
"Meski usia tidak muda lagi namun tetap terus memberikan pelajaran dan latihan beladiri kepada masyarakat sejak dini," ujarnya kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
Untuk itu Prisai Sakti Mataram harus tetap mempertahankan eksistensi hingga ke kancah nasional bahkan internasional.
Sehingga jangan sampai seni beladiri yang dimiliki saat ini tergerus oleh budaya dari dari luar.
Pihaknya berpesan keberadaan PSM agar tetap dipertahankan.
Baca Juga: Indonesia Custom Show dihelat di JEC, berhadiah motor dan mobil custom
"Syukur-syukur prestasi bisa ditingkatkan dalam berbagai turnamen," imbuh Harsoyo menjelaskan.
Sementara Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSM DIY, KRT Gondo Hadiningrat dalam keterangannya menyebutkan, PSM DIY secara konsisten akan menjalin komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan serta menjalin kerjasama strategis guna memajukan organisasi beladiri PSM baik tingkat daerah maupun pusat.
KRT Gondo berharap ke depan seluruh pengurus cabang PSM diseluruh cabang khususnya di DIY agar dapat turut andil dalam memajukan organisasi Prisai Sakti Mataram.
Mengangkat tema "Temu Kadang dan Mempersatukan Balung yang Pisah" dihadiri mantan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang juga menjabat sebagai Ketua PSM Kota Yogyakarta dan perwakilan PSM dari Purworejo serta para anggota PSM lainnya.
Baca Juga: Ingin cari keris untuk pusaka? Sunan Kalijaga pernah sarankan ini agar hidup bisa aman dan tenteram
Pengurus PSM lainnya, Suratman mengatakan bahwa PSM terbuka untuk semua umur dan kalangan termasuk para lansia.