Baca Juga: Cacar monyet menyebar melalui droplet, simak penjelasan Prof Zubairi Djoerban
Dalam pengawasan, Irianta mengaku telah bekerjasama dengan Polres Kulon Progo terutama dalam pencegahan TPPO juga penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Terlebih saat ini, peningkatan kasus kekerasan perempuan dan anak di Kulon Progo semakin mengkhawatirkan dengan pelaku orang-orang terdekat korban.
Sebelumnya diberitakan, Pj Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana mewanti-wanti agar masyarakat yang akan pergi ke luar negeri melengkapi dokumen administrasi yang legal. Hal ini diperlukan agar tidak menjadi korban kejahatan imigran.
"Kejahatan yang bisa menimpa pekerja imigran sangat sadis. Warga Indonesia yang bekerja di luar negeri rentan menjadi korban pelacuran di bawah umur, bekerja tanpa dibayar, disiksa, bahkan dibunuh dan diambil organ tubuhnya. Karena itulah, pemerintah dan masyarakat harus melindungi warga yang akan pergi ke luar negeri dengan memastikan kelengkapan dokumennya," kata Tri.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Besok 5 Agustus 2022, sedang menemukan keberuntungan, proyek apapun akan sukses
Sementara Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, Muhammad Gusturmudi menambahkan, dalam pembuatan paspor, warga yang hendak pergi ke luar negeri akan dilakukan wawancara terkait tujuannya melakukan perjalanan.
Apakah bersekolah, berwisata atau bekerja. Jika ada indikasi ketidakjujuran pembuat paspor dalam menyampaikan tujuan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan penjelasan terkait bahaya kejahatan imigran di negara lain. *
