Pengamat: Ada tiga kemungkinan mengapa KIB masih cari anggota baru

photo author
- Senin, 1 Agustus 2022 | 16:05 WIB
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio  (Instagram.com/@hendri.satrio)
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Instagram.com/@hendri.satrio)

HARIAN MERAPI - Keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menambah anggota lagi dinilai pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio lantaran belum kuat atau memang mencari penengah.

“Nah kalau ada satu lagi, jadi penengah atau mungkin bisa jadi jalan keluar. Atau jangan-jangan KIB memang belum kuat, panik sehingga cari satu parpol lagi.” kata pria yang akrab disapa Hensat ini.

KIB saat ini beranggotakan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca Juga: Belum Usung Capres 2024, Keputusan KIB Kolektif dan Kolegial, Ini Kata Airlangga

Jika digabungkan ketiganya sebenarnya sudah mencukupi ambang batas presidential threshold atau ambang batas capres 20% kursi DPR RI atau 25% suara nasional.

“Kalau kemudian sudah 20% masih cari lagi dan menganggap belum kuat, berarti memang tidak kuat sebetulnya. Ada kepanikan dalam KIB bahwa salah satu anggotanya akan pergi meninggalkan KIB,” ucap Hensat.

Ada tiga kemungkinan kenapa KIB ngebet mencari anggota baru. Pertama, memang untuk membuat koalisi lebih kuat. Kedua, parpol baru ini menjadi cadangan bilang salah satu anggota asli koalisi keluar.

“Dan ketiga yang menurut saya alasan terkuat adalah lem-nya justru ada, kerekatannya ada di partai ke-4, jadi menambah warna di KIB,” sebut Hensat.

Dia mencontohnya, ketiga anggota koalisi memiliki latar belakang sejarah dan konstituen berbeda. Jika elitnya bisa bersatu, belum tentu konstituennya juga begitu.

Baca Juga: DPRD Temanggung bahas nasib dua ribu supporting staff di Pemkab Temanggung, sebagian nasibnya tidak aman

“Maka mereka butuh partai penengah agar konstituen mereka mau bahu membahu membesarkan KIB, entah itu Demokrat, PKS, mereka itu perekat dan membuat nyaman,” tandas Hensat.

Misalnya, Jika KIB memajukan Airlangga-Zulhas, lalu bagaimana dengan konstituen PPP.

Namun menurut direktur eksekutif KedaiKOPI ini, yang terpenting adalah KIB menentukan siapa calon presiden mereka. Karena bagaimanapun tujuan berkoalisi adalah untuk menentukan calon presiden dan wakil, maka KIB ditunggu betul memilih sosok yang kuat.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan, KIB berharap bisa menambah satu parpol lagi untuk bergabung. "Mudah-mudahan bertambah satu partai lagi biar kokoh," kata Zulhas. Adapun partai yang tengah dijajaki adalah Partai Demokrat dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKS).

Sementara itu, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari mengungkapkan pihaknya membuka peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk berkoalisi dengan partai politik lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X