HARIAN MERAPI – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengingatkan ancaman baru subvarian Covid-19.
Dalam akun twitter pribadi yang dikutip harianmerapi.com Minggu (17/7/2022), Zubairi Djoerban menyampaikan salah satu subvarian yang sedang diawasi WHO, yakni BA.2.75 yang dijuluki Centaurus.
Namun, sejauh ini tidak ada data kasus tersebut masuk ke Indonesia. Meski begitu kewaspadaan tetap harus dijaga.
Baca Juga: Heboh skuter listrik, siapa yang salah, pengelola atau pengunjung ?
Masyarakat tetap diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penyebaran Covid-19 dan varian maupun subvariannya.
“Subvarian ini dianggap sangat menular dan tersebar di 10 negara. Namun belum ada bukti yang kuat akan membawa kita ke hari-hari tergelap dari pandemi seperti sebelumnya.
Apakah sudah ada di Indonesia ?
Baca Juga: Muncul lagi zona merah Covid-19 di Kota Balikpapan Kaltim, ini daerah lainnya
“BA.2.75 telah dilaporkan di 10 negara dan Indonesia belum termasuk di dalamnya. Subvarian ini pertama kali ditemukan di India,” jelas Zubairi Djoerban.
Apakah Indonesia harus khawatir ?
Baca Juga: Warga hanyut di Sungai Ciujung di Lebak, Basarnas masih lakukan pencarian, begini kronologinya
“Rasanya tidak. Hanya ada sekitar 70 kasus BA.2.75 yang tercatat di seluruh dunia dan belum ada data yang menyatakan subvarian ini menyebabkan infeksi yang lebih serius ketimbang Omicron awal,” jawabnya.