Laporan dari Mekkah, jamaah haji dibekali kartu pantau kesehatan selama 21 hari setelah pulang

photo author
- Kamis, 14 Juli 2022 | 09:00 WIB
 Ilustrasi pelepasan jemaah calon haji asal Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (19/6-2022).  (Foto: ANTARA/Nirkomala)
Ilustrasi pelepasan jemaah calon haji asal Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (19/6-2022). (Foto: ANTARA/Nirkomala)




MEKKAH, harianmerapi.com - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah, mengatakan, jamaah haji akan dibekali Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH).


Menurutnya kartu tersebut penting guna memantau kesehatan selama 21 hari setelah pulang ke Tanah Air.


Demikian disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah dalam keterangnnya di Mekkah, Rabu (13/7).

Baca Juga: Menciptakan Keharmonisan Rumah Tangga Menurut Al-Quran dan Al-Hadits: Diantaranya Berlaku Baik dengan Pasangan


"Tentunya selama 21 hari jika timbul gejala sakit, jamaah harus segera lapor dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH," katanya.

Apabila terdapat demam atau gejala sakit lainnya maka jamaah yang sakit segera ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH.

Begitu juga dengan jamaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan di Indonesia tetap akan dipantau kesehatannya di daerah masing-masing selama 21 hari oleh dinas kesehatan masing-masing. Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan,diharapkan agar segera melapor ke fasilitas kesehatan setempat.

Baca Juga: Petung Jawa weton Kamis Legi 14 Juli 2022, kekuatannya ada di jari tangan

Pemantauan dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, diantaranya adalah COVID-19, Mers-Cov, Meningitis, polio, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC).

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jemaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi

Budi mengatakan, apabila dalam kurun waktu 21 hari gejala penyakit tidak muncul, maka jamaah tetap diminta untuk menyerahkan K3JH kepada puskesmas terdekat.

Ia juga mengingatkan jamaah haji agar tetap Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri setibanya di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.

Baca Juga: Bermodal 'trial and error' tim Bagaskara UMY raih juara di ajang pemrograman robot

Adapun setibanya di Bandara Internasional (debarkasi) maka akan langsung dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jamaah di asrama haji debarkasi.

Apabila didapati jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X