SLEMAN, harianmerapi.com - Sektor pariwisata khususnya desa wisata di wilayah Kabupaten Slema akan terus digali lebih maksimal. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan studi tiru terutama pengelolaan sekaligus pengembangan desa wisata ke Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati Danang Maharsa, Sekretaris Daerah Harda Kiswaya dan beberapa kepala dinas mengunjungi langsung Desa Wisata Pujon Kidul, di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Rabu (6/7/2022).
Sebelum menuju Desa Wisata Pujon Kidul, rombongan diterima oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto beserta beberapa kepala dinas terkait di gedung bekas Kantor Pemerintah Kabupaten Malang.
Baca Juga: Tips merawat gigi dan mulut agar tidak menimimbulkan masalah kesehatan
Pada kesempatan tersebut Didik Gatot Subroto bercerita soal awal pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul. Menurut dia, berkat keseriusan dan kerja keras seluruh masyarakat, Pujon Kidul kini bertransformasi menjadi desa wisata dalam waktu yang cukup singkat.
Hanya dalam kurun waktu sekitar dua tahun, dari awalnya desa terbelakang, mata pencaharian warga 90 persen sebagai peternak sapi perah, sekarang menjadi desa wisata tersohor yang mampu memberikan kesejahteraan ekonomi bagi warganya.
Pengembangannya dimulai dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang peka keberadaan potensi alam didesanya. Kekayaan alam dengan suasana pedesaan dan persawahan itu kemudian dikelola menjadi sebuah destinasi wisata baru di Kabupaten Malang.
"Hal ini berefek dari semula warga bertani dan beternak, maka tambah satu lagi mata pencaharian baru yaitu bidang kepariwisataan. Tiga hal ini akhirnya yang mengangkat perekonomian warga di Pujon Kidul," kata Didik.
Baca Juga: Viral di Medsos, Facebook dan Twitter Hapus Video Penembakan Shinzo Abe, Ini Sebabnya
Dijelaskan, Pendapatan Asli Desa (PADes) awal Desa Pujon Kidul hanya sekitar Rp 120 juta yang bersumber dari tanah kas desa. Kini, dengan ditambah pengembangan pariwisata, berubah drastis menjadi Rp 1,6 miliar. Itupun hanya sebagian tanah kas yang dikelola sebagai wisata.
Artikel Terkait
Pemkab Sleman Siap Pulihkan Kondisi Wisata Pasca Pandemi Covid-19, Anggarkan Rp1 Miliar Sebagai Sarana Promosi
Safari Tarawih Pemkab Sleman Kembali Digelar pada Ramadhan Tahun Ini Setelah Terhenti 2 Tahun Karena Covid-191
Dua Tahun Tak Dilaksanakan, ASN Kristiani Pemkab Sleman Rayakan Kembali Paskah Bersama
Operasi Pasar Minyak Goreng Curah, Pemkab Sleman Sediakan 6.000 Liter