Viral di Medsos, Facebook dan Twitter Hapus Video Penembakan Shinzo Abe, Ini Sebabnya

photo author
- Minggu, 10 Juli 2022 | 11:30 WIB
Arsip--Mantan PM Jepang Shinzo Abe menghadiri peringatan 76 tahun berakhirnya Perang Dunia kedua di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, Minggu (15/8/2021).  (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato)
Arsip--Mantan PM Jepang Shinzo Abe menghadiri peringatan 76 tahun berakhirnya Perang Dunia kedua di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, Minggu (15/8/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato)


JAKARTA, harianmerapi.com - Kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe viral di media sosial.


Berkaitan kasus tersebut, sejumlah perusahaan media sosial, termasuk Twitter dan Meta (Facebook) masih menghapus video-video di platform mereka tentang penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.


Alasannya, terjadi pelanggaran konten di platform tentang penembakan tersebut.

Baca Juga: Kurban Sehat, Hindari Penyakit Mulut dan Kuku, Ini Buku Panduannya


Menurut laporan Associated Press yang dirilis pada 8 Juli, penghapusan tersebut menyusul pelanggaran aturan tentang konten berbahaya di platform-platform media sosial itu.

Beberapa video serangan oleh seorang pria bersenjata yang menembakkan senjata laras ganda buatannya kepada Abe beredar di media sosial pada Jumat (8/7). Beberapa hanya menunjukkan momen sebelum dan sesudah serangan, sementara yang lain menunjukkan kedua tembakan.

 

Abe, yang mengundurkan diri pada tahun 2020, ditembak saat berpidato. Ia kemudian segera dibawa ke rumah sakit, dan tak lama kemudian dinyatakan meninggal. Polisi menangkap tersangka pria bersenjata di tempat kejadian.

Baca Juga: NOAH dan Bunga Citra Lestari Bakal Meriahkan Sound Session Balikpapan, Catat Tanggalnya

Twitter mengatakan tim penegaknya sedang bekerja untuk "mengatasi konten berbahaya" yang berkaitan dengan serangan itu dengan "secara proaktif menghapus materi yang melanggar aturan platform", yang mencakup pembatasan pada media sensitif termasuk kekerasan grafis.

Twitter mendesak pengguna untuk menandai materi yang berpotensi sensitif dari serangan itu sehingga dapat mengambil tindakan. Video penyerangan masih dapat ditemukan dengan mudah di Twitter beberapa jam setelah penyerangan.

Meta mengatakan telah menghapus video yang menggambarkan momen penyerangan dan telah menonaktifkan akun Facebook dan Instagram tersangka.

Baca Juga: Usai Shalat Id Bersama Warga di JIS, Ini yang Dilakukan Anies Baswedan

"Kami sangat berduka dan terkejut atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Kami tidak dan tidak akan mentolerir perilaku kekerasan apa pun di platform kami. Untuk menjaga platform kami tetap aman untuk terhubung, kami bekerja untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan insiden tersebut," kata Meta dalam sebuah pernyataan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X