Piala Bergilir Hingga Pelepasan Burung Termasuk Ciri Khas Konkurs Perkutut Paku Alam Cup

photo author
- Senin, 6 Juni 2022 | 10:50 WIB
Rangkaian pelaksanaan Konkurs Perkutut Paku Alam Cup VIII-2022 di Alun-alun Selatan Kraton Jogja. ( Foto: Sulistyanto)
Rangkaian pelaksanaan Konkurs Perkutut Paku Alam Cup VIII-2022 di Alun-alun Selatan Kraton Jogja. ( Foto: Sulistyanto)


JOGJA,harianmerapi.comKonkurs atau lomba perkutut bergengsi semakin rutin digelar di berbagai tempat setelah ada banyak kelonggaran aturan terkait pandemi Covid-19.


Seperti halnya, Minggu (5/6/2022) lalu digeber Konkurs Perkutut Paku Alam Cup VIII di Alun-alun Selatan Kraton Jogja.

Ratusan kung mania dari berbagai daerah di Indonesia membawa perkutut-perkutut terbaiknya untuk dilombakan mulai dari kelas Hanging, Piyik Yunior, Dewasa Yunior dan Dewasa Senior. Segenap kung mania pun sangat antusias mengikuti berbagai ciri khas rangkaian konkurs tersebut.

Baca Juga: Jemaah Wafat di Arab Saudi Akan Dibadalhajikan, Jenazahnya Dimakamkan di Baqi Madinah

Antara lain ada rangkaian suguhan tari-tarian, kirab bregada prajurit yang membawa piala bergilir replika mahkota KGPAA Paku Alam hingga pelepasan burung perkutut ke alam bebas di Alun-alun Selatan Kraton Jogja.
Perkutut-perkutut yang dilepas pun langsung terbang dan diharapkan bisa berkembang biak di alam.

Prosesi penyerahan piala bergilir replika mahkota KGPAA Paku Alam, yakni dari perwakilan bregada diterima KPH Kusumo Parastho (mewakili KGPAA Paku Alam X) lalu diserahkan kepada Ketua Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) H Zainuri Hasyim.

Setelah diterima H Zainuri, piala tersebut diserahkan kepada Ketua P3SI Pengwil Jogja, PM Suyanto. Selanjutnya oleh Suyanto diserahkan kepada Ketua Panitia Konkurs Perkutut Paku Alam Cup VIII-2022, Agus Hendratno SE.

Baca Juga: Jangan Beri Kesempatan Pencuri Beraksi

Menurut H Zainuri, kung mania dari berbagai daerah di Indonesia selalu antusias datang ke Jogja ketika ada konkurs perkutut bergengsi seperti Paku Alam Cup, antara lain letak Jogja berada di tengah-tengah serta ada banyak kekhasannya.

“Sebagai contoh piala-piala yang diperebutkan terlebih piala bergilirnya sangat istimewa dan ada pula suguhan tari-tarian. Tidak kalah penting event seperti ini menjadi ajang silaturahmi antar kung mania, baik sebagai peserta maupun sekadar menonton,” terang H Zainuri dalam sambutan pembukaan.

Kehadiran beberapa tokoh atau sesepuh perkutut nasional seperti GBPH Prabukusumo, lanjutnya, menjadi penyemangat tersendiri. Hal seperti ini menjadikan event semakin memiliki daya tarik dan ibarat suatu masakan tak terasa hambar.

Baca Juga: Daftar Pemenang Trakindo Innovakids 2022, Ada SDN 1 Tongo Sumbawa Barat yang Bikin Inovasi Wastafel Elektrik

Agus Hendratno sebagai ketua panitia konkurs mengungkapkan pula dengan semangat silaturahmi para kung mania menjadikan konkurs tersebut penuh suasana kekeluargaan. Apalagi selama dua tahun, yakni 2020 dan 2021 tak bisa digelar Konkurs Perkutut Paku Alam Cup.

“Konkurs ini bisa terselenggara karena bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Dinas Pariwisata DIY, Pura Pakualaman, P3SI, Dana Keistimewaan, Boos Star, Shorea Jogja dan pihak-pihak yang tak bisa kami sebut satu per satu,” paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X