harianmerapi.com - Ahli kesehatan yang juga Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban mendapat pertanyaan seputar keluhan orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang terjangkit penyakit sifilis.
Seperti diunggah dalam akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Minggu (29/5/2022), seorang ODHA diberikan resep suntuk penisilin oleh dokternya karena mengalami sifilis.
"Kemudian ODHA itu khawatir suntikan tersebut akan menyebabkan reaksi anafilaktik, suatu reaksi berat dan mengancam nyawa," terang Prof Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Isak Tangis Warnai Khotmul Quran dan Imtihan Rumah Quran Sabiqun Bil Khairat
Apakah penisilin satu-satunya yang bisa atasi sifilis ?
"Pilihannya memang itu. Meski ada antibiotik, namun tetap sebagai obat kedua, dan tergantung pada stadium penyakitnya juga," jawabnya.
Apakah pengobatan penisilin ini jangka panjang ?
Baca Juga: Sewu Dino Bagian 47: Rasa Sakit yang Menyiksa Itu Membuka Semua, Nyawa Dibayar Nyawa
"Terkadang diperlukan. Itu sebabnya dipilih penisilin yang bekerjanya lama, yang dapat disuntikkan seminggu sekali, dibandingkan penisilin biasa yang harus disuntukkan tiap hari," terangnya.
Penisilin dapat menyebabkan reaksi anafilaktik ?
"Bisa, tapi angka kejadiannya sangat jarang sekali," terangnya lagi.
Baca Juga: Juergen Klopp Nilai Liverpool Main Lebih Bagus Saat Kalah dari Real Madrid di Final Liga Champions
Apakah alergi penisilin dapat dideteksi ?
"Ya, dengan tes kulit. Jangan lupa selalu ingatkan dokter mengenai obat-obat yang kita pernah alergi sebelumnya. Sebaiknya sebelum dokter menuliskan resep," sarannya.*