HANOI, harianmerapi.com - Tim pencak silat Indonesia dinilai gagal dalam gelaran SEA Games Vietnam 2021. Oleh karenanya, induk organisasi pencak silat harus melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman, di Hanoi Vietnam, Minggu (22/5/2022).
“Harus kita evaluasi karena silat itu berasal dari Indonesia. Sebelum berangkat ke sini, saya sempat katakan ayo buktikan bahwa kita bukan jago kandang,” tandasnya.
Baca Juga: Ari Lasso Tampil Memukau Setelah Sembuh dari Kanker, Begini Penampilannya
Tim Silat Indonesia hanya mampu mengumpulkan satu emas, satu perak dan empat perunggu dari target sebanyak empat medali emas yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kegagalan mencapai target ini sudah terjadi sejak SEA Games sebelumnya di Filipina pada 2019 yang hanya menggondol dua medali emas dari target tiga medali emas.
Capaian negatif ini sungguh kontras dengan hasil yang diperoleh pada Asian Games 2018 yang meraih total 14 medali emas.
Baca Juga: SEA Games, Tim Bola Basket Putra Indonesia Bertekad Rebut Emas dari Filipina
“Ternyata negara-negara lain juga meningkat. Kita harus segera menata ulang mengenai pola pembinaan atletnya sehingga bisa kembali lagi,” kata dia.
Sejauh ini KONI sedang memperjuangkan pencak silat masuk dalam 14 cabang olahraga prioritas dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dengan begitu, harapan untuk mewujudkan cabang olahraga pencak silat dipertandingkan di arena Olimpiade dapat terwujud pada suatu hari nanti.
Hingga kini, hanya dua cabang olahraga Tanah Air yang mampu berbicara di ajang bergengsi Olimpiade yakni bulu tangkis dan angkat besi.
Ke depan, KONI berharap akan muncul cabang olahraga baru untuk menjadi tambang medali di Olimpiade.
Ia menilai peluang yang paling memungkinkan ada di cabang olahraga panahan dan dayung.