McDonald's Tinggalkan Rusia Setelah Berbisnis Lebih dari 30 Tahun

photo author
- Selasa, 17 Mei 2022 | 07:45 WIB
Foto Dokumen: Orang-orang memasuki restoran McDonald's di Moskow, Rusia 24 April 2018.  (ANTARA/REUTERS/Tatyana Makeyeva)
Foto Dokumen: Orang-orang memasuki restoran McDonald's di Moskow, Rusia 24 April 2018. (ANTARA/REUTERS/Tatyana Makeyeva)

JAKARTA, harianmerapi.com - McDonald's berencana menjual semua restorannya setelah beroperasi di Rusia selama lebih dari 30 tahun, menyusul invasi Ukraina.

Krisis kemanusiaan dalam perang di Ukraina membuat McDonald's memutuskan mereka tak bisa lagi berbisnis di sana.

Dalam pernyataan resmi, McDonald's mengatakan ini merupakan langkah lanjutan setelah mereka menutup sementara restoran di Rusia dan menunda bisnis di sana.

Baca Juga: Pirates of the Caribbean Terbaru Belum Libatkan Johnny Depp, Ini Alasan Sang Produser

Setelah dijual, restoran yang baru tak boleh lagi memakai nama, logo, branding dan menu McD.

Jenama ini mengatakan, prioritas mereka adalah memastikan para karyawan di McDonald's Rusia terus mendapatkan gaji hingga semua transaksi dihentikan dan mereka akan dipekerjakan oleh buyer potensial.

"Kami sangat bangga terhadap 62.000 karyawan yang bekerja di restoran kami, bersama ratusan pemasok Rusia yang mendukung bisnis kami dan waralaba lokal kami. Dedikasi dan kesetiaan mereka terhadap McDonald's membuat pengumuman ini sangat sulit," kata Presiden dan Chief Executif Officer McDonald's Chris Kempczinski dalam pernyataan.

Baca Juga: Semifinal Sepak Bola SEA Games 2021: Indonesia Tantang Thailand

Jaringan restoran siap saji yang dikenal lewat burger ini mewakili ketegangan Perang Dunia yang telah mencair dan jadi cara mencicipi makanan Barat, meski harga sebuah burger beberapa kali lebih mahal dibandingkan anggaran harian banyak penduduk, dikutip Antara dari Reuters.

"Sebagian mungkin berargumen menyediakan akses makanan dan terus mempekerjakan puluhan ribu masyarakat adalah hal yang benar," kata dia dalam surat terhadap karyawan. "Tapi tak mungkin mengabaikan krisis kemanusiaan yang disebabkan perang di Ukraina."

Meski sebagian besar restoran di Rusia tutup, beberapa tetap buka, membuat popularitas McDonald's kian meroket.

Pada akhir pekan, antrean panjang terlihat di restoran di Stasiun Leningradsky, Moskow, salah satu cabang yang masih buka di ibu kota, seperti diperlihatkan di media sosial.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X