SURABAYA, harianmerapi.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berupaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan.
Langkah itu dilakukan karena adanya temuan hewan ternak yang terjangkit penyakit PMK di sejumlah daerah Jatim.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan meski memiliki tingkat penyebaran yang cepat pada hewan, PMK tidak menular ke manusia.
Untuk itu, kata dia selain melakukan sejumlah strategi untuk menekan penyebaran PMK ke ternak, juga meminta pada warga agar jangan ada kekhawatiran dan kepanikan yang berlebih di tengah masyarakat.
“Kita harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia," kata dia, Jumat (13/5/2022).
Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian selain mendukung penuh upaya pemberantasan dengan menugaskan tim untuk mengecek kondisi lapangan, melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) juga melakukan penelitian lanjutan.
Baca Juga: KKN di Desa Penari (Nur Story) Bagian 34 : Setelah Semua Ikhlas, Begini Nasib Ayu
Langkah itu untuk memastikan tingkat dan jenis serotype PMK yang teridentifikasi di sejumlah daerah di Jatim.
Artikel Terkait
Jelang Idul Adha Penyakit Mulut dan Kuku Mewabah, Ahli Sebut PMK pada Hewan Tidak Berbahaya Bagi Manusia
PMK Merebak, DPR Minta Pemerintah Beri Perhatian Khusus Peternak Rakyat
Meski Belum Ditemukan Kasus PMK, Pemkab Sukoharjo Tetap Ngotot Ajukan Tambahan Vaksin Ternak ke Pemprov Jateng
Harga Sapi di Pasar Hewan di Gunungkidul Turun 15-20 Persen, Terdampak Merebaknya PMK pada Hewan Ternak
Menteri Pertanian Apresiasi Langkah Cepat Boyolali Atasi Kasus PMK pada Hewan Ternak