MAGELANG, harianmerapi.com - Gelaran halal bihalal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Magelang Raya diisi dengan diskusi, Sabtu (7/5/2022).
Diskusi yang digelar HMI di Joglo Nuryoso itu tentang gerakan politik kebangsaan dan prospek Pemilu 2024.
Peneliti dan pengamat politik dari Universitas Soedirman Ahmad Sabiq mengatakan mendekati 2024 pergerakan politik dari partai dan tokoh-tokoh politik semakin intensif.
Komunikasi yang dijalin kata mantan Aktivis HMI itu telah mengarah pada 'transaksi politik'.
"Komunikasi politik diperlukan, ini jelas untuk dukung mendukung politik dan koalisi untuk meraih kekuasaan," kata Ahmad Sabiq.
Peneliti Insitute for Democracy and Welfarism (IDM) itu mengatakan transaksi politik sebagai hal lumrah, namun yang perlu diingat harus berdampak pada kemajuan demokrasi dan NKRI, bukan justru menghancurkannya.
Mantan aktivis HMI Bulak Sumur tersebut mengatakan sebenarnya selama ini komunikasi politik antar tokoh politik telah dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
"Namun kedatangan atau pertemuan tokoh politik secara fisik diperlukan. Manfaatnya beragam, diantaranya mengetahui respon publik atau pihak lain," kata dia.
Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) Muhammad Tohirin mengatakan komunikasi politik di tingkat pusat akan diikuti dengan tokoh-tokoh politik lokal baik di tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota.
"Dukung mendukung, dan koalisi di tingkat pusat bisa jadi terjalin pada pemilihan gubernur, Bupati dan Walikota. Sehingga komunikasi di tingkat lokal harus terbina pula," kata Ketua Presidium Keluarga Alumni HMI Kabupaten Magelang itu.
Dikatakan beda dengan tingkat pusat, komunikasi politik ditingkat lokal jauh lebih cair. Sebab koalisi pada Pilkada masih menunggu hasil dari pemilu 2024. Sedangkan koalisi pilpres mendasarkan pada hasil pemilu 2019.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Pecinta Alam Tersesat Saat Mendaki Gunung, Ada Ular Misterius yang Menolong