GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Ribuan umat kristiani di kabupaten Gunungkidul melaksanakan kebaktian dan Misa Jumat Agung di sejumlah gereja Katolik dan Kristen dilaksanakan beberapa kali sesi sesuai protokol keseharan Jumat (15/4/2022).
Khusus di Paroki wilayah barat misa Jumat Agung digelar di 2 gereja besar Santo Yusup Bogor dan Bandung Kapanewon Playen. Playen.
Dihadiri umat Katolik dari Kapanewon Playen, Patuk, Gedangsari, Paliyan, Saptosari, Panggang dan Purwosari.Misa Jumat Agung di Gereja Santo Yusup Bandung Playen dipimpin Rm Gregirius Awan Widoyoko Pr.
Baca Juga: Film 'Pengabdi Setan 2' Akan Tayang 4 Agustus 2022, Begini Kisahnya...
Sebekum misa dan kebaktian dilaksanakan dilakukan sterilisasi di 6 gereja yang menjadi prioritas.
Proses sterilisasi dilakukan oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda DIY.
Kasubbag Pengendalian Operasional, Bagian Operasional Polres Gunungkidul, Iptu Sumarno mengatakan sebanyak 103 personel diterjunkan untuk pengamanan dan ibadah Tri Hari Suci Paskah.
Sehari sebelum misa dilaksanakan, umat melakukan prosesi jalan salib untuk mengenang dan menghayati kesengsaraan Yesus Kristus dari Taman Zaetun menuju puncak Golgota tempat Yesus wafat dan dimakamkan.
Dalam prosesi jalan salib dan misa Jumat Agung juga dibacakan kisah sengsara Yesus Kristus, dalam penghakiman Ponsius Pilatus hingga wafat.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Lelembut Penunggu Server Ingin Berkenalan, Wujudnya Bikin Bulu Kuduk Merinding
Sementara dalam homili Rm Gregorius Awan Widoyoko Pr mengatakan, Misa Jumat Agung dalam suasana duka namun di balik itu wafatnya Yesus Kristus menjadi pengharapan bagi umat Katolik untuk karya penebusan.
Kematian Yesus menjadi bukti cinta yang dicurahkan umatnya yang paling besar. Sebagai umat katolik diminta untuk bisa mencontoh pengorbanan Yesus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Misa Jumat Agung juga dilaksanakan di Gereja St Petrus Kanisius Wonosari umat katolik dari Kapanewon Wonosari, Semanu, Tepus, Tanjungsari, Rongkop dan Girisubo.
Sedangkan di Gereja St Paulus Kelor dihadiri umat Katolik dari Kapanewon Karangmojo, Ponjong, Ngawen dan Semin dan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. *