PURWOREJO, harianmerapi.com – Banjir yang terjadi di Kabupaten Purworejo 2 hari terakhir, mulai terkonsentrasi di selatan Kecamatan Butuh dan Kecamatan Grabag.
Banjir di Kabupaten Purworejo mulai terkonsentrasi di 2 titik yakni di sebagian Kecamatan Butuh dan Grabag, karena lokasinya memang paling rendah dibandingkan kawasan sekitar.
Air kiriman dari wilayah perbukitan Kecamatan Pituruh serta Butuh sebelah utara, sudah mengalir ke arah selatan, menuju muara lewati desa-desa di perbatasan Kecamatan Butuh dan Grabag.
Baca Juga: Doni Salmanan Meminta Maaf ke Publik, Denny Darko: Ini Sesuatu yang Benar-benar Aneh
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Budi Wibowo mengatakan, 2 hari terakhir hujan ekstrim tidak turun di Kabupaten Purworejo.
Hal itu menyebabkan debit air yang sebelumnya cukup tinggi di wilayah Kecamatan Butuh, hingga membanjiri permukiman, perlahan turun.
Air mengalir ke titik yang lebih rendah, yakni ke wilayah selatan Kecamatan Butuh dan Kecamatan Grabag.
Beberapa desa di Kecamatan Butuh dan Grabag yang tergenang banjir kiriman antara lain Kedungagung, Kedungmulyo di Kecamatan Butuh.
Lalu ada Desa Trimulyo, Rowodadi, dan Bendungan, di Kecamatan Grabag.
Desa tersebut dialiri Sungai Dlangu Lama, Sungai Ande-ande, Lereng, juga ada Sungai Butuh.
“Sekarang banjir yang tinggi di wilayah selatan, biasanya memang fasenya seperti itu, sebab wilayah selatan ini lebih rendah,” tuturnya kepada Harian Merapi, Rabu 16 Maret 2022.
Baca Juga: Chelsea Diminati Konsorsium Arab Saudi, Dikabarkan Ditawar Rp50,3 Triliun
Namun, genangan di sisi utara Kecamatan Butuh dn Pituruh dapat terjadi lagi apabila hujan lebat seperti Senin 14 Maret 2022 malam, kembali mengguyur.