PURWOREJO, harianmerapi.com – Banjir dan tanah longsor kepung Kabupaten Purworejo sejak Selasa (15/3/2022) dini hari.
Banjir dan tanah longsor terjadi akibat hujan lebat mengguyur rata di wilayah Kabupaten Purworejo selama 17 jam nonstop sejak Senin 14 Maret 2022 sore.
Banjir dan tanah longsor kepung Kabupaten Purworejo dan akibatkan sedikitnya 947 jiwa warga Purworejo menjadi pengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo Budi Wibowo mengatakan, bencana mulai dilaporkan terjadi pada Selasa sekitar pukul 02.30 WIB.
Baca Juga: Komika Bintang Emon lebih Memilih Mobil Bekas Dibanding Baru, Begini Alasannya
“Semalam dilaporkan air mulai naik di beberapa desa,” ungkapnya kepada Harian Merapi.
Semakin beranjak siang, laporan genangan semakin banyak.
BPBD Kabupaten Purworejo melakukan pendataan terhadap desa-desa terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Hasilnya, bencana banjir dan tanah longsor dilaporkan terjadi di 20 desa.
Desa-desa terdampak bencana ada di Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Loano, Bener, Gebang, Kemiri, Pituruh, Bruno, Butuh, Ngombol, Purwodadi, dan Banyuurip.
Baca Juga: Indonesia Sudah Lewati Puncak Penularan Varian Omicron, Berikut Data-datanya....
"Berdasarkan data yang kami himpun, dan tentu masih terus berubah, ada 947 warga di belasan desa terdampak banjir yang menjadi pengungsi," tuturnya.
Banjir dilaporkan terjadi di Desa Dlangu, Wironatan, dan Tegalgondo Kecamatan Butuh.
Memasuki siang hari, genangan meluas ke Desa Kedungagung, Rowodadi, dan Langenrejo.