TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Angka stunting, terus diusahakan untuk diturunkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung.
Dalam beberapa waktu terakhir Pemkab Temanggung berhasil menurunkan angka stunting sekitar 10 persen dari 30 menjadi 20 persen.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Khabib Mualim mengatakan diperlukan keterlibatan semua pihak untuk menurunkan angka stunting.
Baca Juga: Tiga Pengguna Narkoba Jenis Sabu Ditangkap Polres Temanggung, Begini Cara Tersangka Mendapatkannya
"Kami fokus menurunkan angka stunting, mulai dari mencegah stunting hingga penanganan anak yang stunting. Laporan terakhir 20 persen dari 30 persen," kata Khabib Mualim, Jumat (11/3/2022).
Khabib Mualim mengatakan khusus untuk penanganan stunting, DP3AP2KB membentuk tim pendamping keluarga (TPK), yang dalam satu tim terdiri dari tiga orang yakni bidan desa atau bidan pembina desa, kader PKK dan kader KB.
"Di Temanggung terdapat 609 TPK sehingga total orang yang menjadi TPK ada 1.827 orang yang tersebar di 289 desa/kelurahan," kata dia.
Baca Juga: Wow! Akun Instagram Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Genap 60 Juta Followers, Terbanyak di Indonesia
Pada anak yang stunting, kata dia, mendapat penanganan khusus seperti pemberian bantuan gizi tambahan, penanganan medis, pengetahuan dalam pola asuh anak dan bantuan peningkatan kesehteraan.
"Ini melibatkan instansi dan lembaga lain, sehingga ditangani secara bersama-sama, bergotong royong," kata dia.
Dikatakan fungsi TKP adalah memberikan pendampingan dan edukasi pada kelompok sasaran, yaitu mulai calon pengantin, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu yang mempunyai bayi yang berusia dua tahun.
Ibu bersalin perlu pendampingan, terangnya agar mengikuti program kesehatan, secara dini memberikan ASI eksklusif agar bayi tidak stunting dan juga memberikan perencanaan keluarga berencana.
Baca Juga: Ratusan Rumah di Karanganyar Tergenang Banjir, Warga: yang Terbesar dan Surutnya Lama
"Pendampingan juga pada pola makan dan asuh,"kata dia.
Dikatakan pendampingan juga pada remaja, yakni upaya agar mereka merencanakan perkawinan sejak dini, tidak masuk dalam seks bebas, terjauh dari paparan HIV dan penyelahgunaan narkotika.