Cegah Tanah Longsor, BPBD Sukoharjo Perbanyak Penanaman Akar Wangi

photo author
- Minggu, 6 Maret 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi penanaman pohon di jalur pendakian Gunung Sindoro. (Arif Zaini Arrosyid  )
Ilustrasi penanaman pohon di jalur pendakian Gunung Sindoro. (Arif Zaini Arrosyid )

Penanaman akar wangi atau Vetiver di Kabupaten Sukoharjo sebelumnya juga pernah dilakukan dibeberapa lokasi disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Keberadaan tanaman tersebut dimaksudkan untuk mencegah erosi tanah.

Sri Maryanto menambahkan, BPBD Sukoharjo juga menanam tanaman keras dan buah di wilayah perbukitan. Penanaman dimaksudkan untuk mencegah tanah longsor sekaligus menyediakan bahan pangan bagi kawanan kera liar.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban: Indonesia Menuju Endemi, Tapi Pandemi Belum Berakhir

"Saat musim kemarau atau stok makanan di bukit habis maka kawanan kera liar turun dan menjarah hasil kebun warga. Antisipasi kami lakukan dengan menanam tanaman buah dan sudah dibantu beberapa pihak," lanjutnya.

Sementara itu, curah hujan akan terus mengalami peningkatan hingga akhir Maret dan diperkirakan berakhir awal April mendatang.

Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai bencana alam karena memasuki peralihan cuaca hujan ke kemarau. Kondisi di Kabupaten Sukoharjo sendiri masih terkendali dan belum ditemukan kejadian bencana besar.

Sri Maryanto mengatakan, BPBD Sukoharjo sudah mendapat informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan cuaca dimana selama satu bulan ini akan terjadi peningkatan curah hujan disertai angin kencang. Kondisi tersebut akan memuncak hingga akhir Maret ini.

Baca Juga: Profil Biodata Naura Ayu, Agama, Umur, Anak Siapa, serta Akun Instagram

Peningkatan curah hujan tersebut terjadi karena memasuki peralihan cuaca dari hujan ke kemarau kemungkinan pada akhir Maret atau awal April. Meski demikian BPBD Sukoharjo tetap akan menunggu informasi perkembangan dari BMKG terkait kondisi cuaca.

BPBD Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah dan diketahui kondisi sama terjadi dengan adanya peningkatan curah hujan.

Bahkan hujan turun dalam waktu cukup lama dan berpengaruh pada lingkungan sekitar dengan ditunjukan peningkatan debit air sungai atau saluran serta kerawanan tanah longsor di wilayah perbukitan karena tanah terus diguyur air hujan.

"Informasi dari BMKG yang kami terima selama bulan ini hingga akhir Maret curah hujan tinggi disertai angin kencang karena akan masuk peralihan cuaca," ujarnya.

Baca Juga: Olahan Baby Crap Miliki Kandungan Protein, Salah Satu Manfaatnya Dukung Sistem Kekebalan Tubuh

BPBD Sukoharjo sudah menerjunkan petugas dan juga melibatkan tim gabungan untuk membantu melakukan pemantauan wilayah. Belum ditemukan kejadian bencana alam besar hingga menelan korban jiwa. Namun demikian masyarakat tetap diingatkan untuk selalu waspada.

Kondisi air Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya di Kabupaten Sukoharjo masih terkendali. Sri Maryanto menjelaskan, walaupun debit air sempat naik karena dampak hujan deras namun belum sampai mengakibatkan banjir besar. Kalaupun ada sifatnya hanya limpasan dan air segera surut setelah kondisi sungai normal kembali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X