SUKOHARJO, harianmerapi.com - Pemkab Sukoharjo melakukan monitoring tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan.
Hasilnya meski tempat sudah siap namun warga terkonfirmasi positif Covid-19 memilih melakukan isolasi mandiri di rumah, isolasi mandiri terpusat dan di rumah sakit.
Penanganan dilakukan dengan cepat mengingat terjadi lonjakan kasus di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Baca Juga: Putus Penyebaran Covid-19, Polres Sukoharjo Gelar Operasi Keselamatan Candi 2022
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, Selasa (1/3/2022) mengatakan, Pemkab Sukoharjo sebelumnya sudah meminta pada pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan untuk ikut membantu mengaktifkan kembali tempat isolasi mandiri menggunakan balai desa, kantor kelurahan, kantor kecamatan atau tempat lain yang ditunjuk di wilayah masing-masing.
Permintaan penyediaan tempat dilakukan sebagai bentuk gerak cepat membantu penanganan kasus positif Covid-19 di tengah lonjakan kasus.
Pemkab Sukoharjo sudah melakukan gerak cepat penanganan kasus positif Covid-19 dengan melibatkan pihak terkait.
Baca Juga: Harga Cabai Naik di Sukoharjo, Daging Sapi Normal, Minyak Goreng Masih Tinggi
Salah satunya monitoring tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan.
Monitoring dilakukan dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan diteruskan melalui Puskesmas.
Petugas mengecek langsung tempat isolasi mandiri dan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: Dinar Candy dan Ridho Illahi Putus Hubungan, Apa Penyebabnya?
Hasilnya ditemukan mayoritas tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan dalam keadaan kosong.
Meski tempat telah disediakan namun warga terkonfirmasi positif Covid-19 lebih memilih menjalani isolasi mandiri di rumah, isolasi terpusat dan rumah sakit.