Hindari Kenaikan Harga, Agen Pilih Potong Kompas Jual Langsung Minyak Goreng Bersubsidi ke Warga

photo author
- Kamis, 24 Februari 2022 | 14:15 WIB
Antrean panjang penjualan migor subsidi. (foto:Abdul Alim)
Antrean panjang penjualan migor subsidi. (foto:Abdul Alim)


KARANGANYAR,harianmerapi.com-Sebagian agen minyak goreng subsidi dalam kemasan di Karanganyar memilih menjual produknya langsung ke konsumen. Mereka menyudahi penjualan ke tengkulak dan pengecer.

Cara ini untuk menghindari kenaikan harga eceran dari seharusnya HET Rp14 ribu per liter.
Koordinator Perdagangan Disdagnakerkop UKM Kabupaten Karanganyar, Eko Supriyadi mengatakan pihaknya mengapresiasi sikap agen itu.

Menurutnya, tidak banyak agen mau memutus mata rantai distribusi migor subsidi di saat kondisi sedang tidak normal seperti sekarang.

“Selama ini pengecer sulit dikendalikan. Mereka tidak mau menjual HET subsidi Rp14 ribu. Penyebabnya memang terlalu panjang alur distribusi sehingga mengurangi margin. Mungkin yang ambil langsung dari agen bisa jual ke konsumen Rp14 ribu per liter. Sayangnya bagi yang masih melewati tangan pedagang, harganya lebih mahal. Ini baru satu agen yang mau potong kompas,” katanya, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Lantik Pejabat Baru, Kapolres Sleman: Semoga Polri Makin Dicintai Masyarakat

Pada Selasa (22/2/2022) lalu, ratusan warga maupun pedagang pasar tradisional mengantre dilayani petugas dari agen minyak goreng subsidi bermerek ‘Kusuma’.

Di dalam mobil box milik agen itu disiapkan 600 liter minyak goreng sawit untuk dijual Rp 14 ribu per liter.

Tentu saja warga tak mau melewatkan kesempatan membeli komoditas sembako harga murah itu. Harga subsidi ini jauh lebih murah dibanding harga pasaran migor kemasan Rp 21 ribu per liter.

Kebanyakan, harga migor kemasan yang masih tersedia di pasar tradisional melebihi HET. Migor subsidi dipastikan langsung habis dibeli begitu turun dari mobil box agen.

Sementara itu Kepala Kantor Pasar Nglano, Bangun Sutopo mengatakan penjualan migor agen langsung ke konsumen diawasi Kepala Disdagnakerkop Martadi dan jajarannya.

Baca Juga: Pemancing Hilang di Sungai Opak Ditemukan Tewas, Jasad Sriyanto Terlihat Mengapung Jelang Tengah Malam

Rencana penjualan potong kompas ini sengaja tidak diberitahukan ke masyarakat supaya menghindari gaduh.

“Persiapan pukul 06.00 WIB. Persiapannya menata antrean. Pukul 07.00 WIB mulai jualan. Sedangkan habisnya pukul 09.45 WIB,” katanya.

Tiap pembeli wajib menunjukkan KTP untuk ditandai petugas. Sebab, tiap transaksi maksimal 2 liter saja. Lamanya proses tersebut membuat antrean kian panjang.

Para petugas dari Kecamatan Tasikmadu, Babinsa dan Babinkamtibmas ikut mengingatkan prokes.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X