TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Kabupaten Temanggung bersiap gelar operasi pasar.
Operasi pasar ini guna mengantisipasi kelangkaan minyak goreng dijual di pasar sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Kepala Diskopdag Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono mengatakan
konsumen sulit mendapatkan minyak goreng sesuai dengan HET di pasar,
Baca Juga: Bunga Teratai Berkhasiat untuk Obat Mimisan, Muntah Darah, Batuk, Hipertensi dan Disentri
Maka itu untuk membantu warga akan digelar operasi minyak goreng.
"Kami bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Jawa Tengah bakal menggelar operasi pasar minyak goreng, karena minyak goreng yang dijual di pasaran belum sesuai HET," kata Entargo Yutri Wardono, Senin (21/2).
Entargo mengemukakan OP minyak goreng direncanakan digelar pada pekan ini di Diskopdag dengan menyediakan sekitar 4.000 liter. Jumlah tersebut diakui terbatas sehingga tidak digelar di pasar.
"Karena jumlahnya terbatas, tidak kami gelar di pasar tetapi di kantor Diskopdag, dengan sasaran konsumen Pasar Temanggung dan Pasar Kranggan," katanya.
Baca Juga: Siswi Hamil Akibat Pemerkosaan Dilakukan Ayah Tiri, Berikut Kelakuan Terduga Pelaku
Dikatakan minyak goreng nantinya dijual Rp13.500 per liter dan setiap konsumen dibatasi hanya bisa membeli maksimum dua liter.
Mengenai minyak goreng bersubsidi di pasaran, dikemukakan kebijakan tersebut hanya sampai 31 Januari 2022, kemudian selebihnya adalah penyesuaian HET.
"Penerapan penyesuaian HET di lapangan memang agak sulit, karena stok minyak goreng yang ada di tingkat pedagang adalah barang pembelian dengan harga lama," katanya.
Sementara itu berdasarkan pantauan di pasar tradisional harga minyak goreng stok lama tersebut dijual Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter.
Baca Juga: Tukang Pijat Tak Gentar Dicandai hantu Suster Ngesot, Diancam dengan Bawang Putih Langsung Ngacir