PURWOREJO, harianmerapi.com – Tembok pagar milik Slamet, warga Dusun Tegalsari, Desa Brenggong Kecamatan/Kabupaten Purworejo roboh menimpa seorang warga hingga tewas.
Tembok pagar sepanjang 20 meter dengan tinggi 1,5 meter itu roboh ketika hujan lebat mengguyur Desa Brenggong, Kamis 17 Februari 2022, sore.
Korban tewas akibat tertimpa tembok pagar di Desa Brenggong yang roboh itu adalah Kartijo (65), yang tak lain adalah tetangga pemilik bangunan yang ambruk.
Baca Juga: Mengenal Allah Melalui Penciptaan Alam Semesta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo menerima laporan tembok pagar roboh dan menimpa 1 warga Desa Brenggong hingga meninggal dunia, segera melakukan pengecekan.
“Posko siaga kami mendapat laporan adanya kejadian tembok roboh menimpa warga hingga meninggal dunia, lalu petugas segera ke lokasi kejadian,” kata Kepala Pelaksana BPBD Purworejo Budi Wibowo, saat dihubungi Harian Merapi.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, katanya, musibah itu diperkirakan terjadi saat hujan lebat mengguyur Desa Brenggong.
“Tidak ada yang tahu secara persis kejadiannya, yang jelas sejak pukul 14.00 WIB, hujan lebat mengguyur Brenggong hingga sore,” ucapnya.
Baca Juga: Sopir Ngantuk, Truk Sruduk 2 Mobil di Bangjo Kulon Progo: Daihatsu Xenia Penyok Depan Belakang
Peristiwa itu diketahui warga sekitar pukul 15.00 WIB.
Ketika itu, katanya, ada warga yang melapor jika tembok pagar sepanjang 20 meter yang dibangun di batas pekarangan milik Slamet, roboh ke arah rumah almarhum Kartijo yang letaknya bersebelahan.
Kasi Kedaruratan BPBD Purworejo Iman Tjiptadi mewakili Kepala BPBD Budi Wibowo menambahkan, awalnya warga tidak mengetahui jika tembok roboh menimpa korban.
“Kadus Tegalsari Rizki Ginanjar datang untuk mengecek tempat tembok itu ambruk, lalu tidak lama berselang, istri korban yang sebelumnya sedang ikut membantu acara kenduri di rumah tetangga, pulang ke rumah,” tuturnya.
Baca Juga: Wedang Uwuh yang Salah Satunya Berbahan Daun Pala Bermanfaat untuk Melancarkan Sirkulasi Darah
Istri korban, lanjut Iman, memanggil nama suaminya, tapi tidak ada sahutan.