GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul, dan DPUPRKP, melakukan survei jalan dan pemetaan lokasi rawan kecelakaan dan kemacetan arus lalu-lintas menuju objek wisata pantai selatan.
Terdapat 3 titik rawan kecelakaan dan kemacetan yang mendapatkan prioritas dan mengacu hasil survei dan pemetaan akan segera dilakukan tindak lanjut. Karena jika dibiarkan dapat membahayakan dan menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
"Dari hasil survei kami akan usulkan Pemerintah Propinsi DIY untuk dilakukan perbaikan fasilitas," kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto Rabu (16/2/2022).
Baca Juga: Siap-siap, Perajin Tempe Tahu Jawa Tengah Bakal Mogok Imbas Kedelai Impor Mahal, Catat Waktunya
Selain itu, dengan status sebagai jalur wisata dengan keramaian yang cukup tinggi, saat ini di sejumlah titik terjadi kerusakan jalan yang fikhawatirkan akan memicu terjadinya kemacetan yang bisa membuat wisatawan tidak nyaman.
Dengan kegiatan survei jalan ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan serta menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang aman dan kondusif.
Ketiga titik rawan yang mendesak dilakukan perbaikan tersebut yaitu di ruas jalan sekitar Pasar Bintaos Tepus, Tikungan Pundak Sidoharjo dan Simpang Tiga Pantai Slili.
Ditambahkan Kapolsek Tepus AKP Jarwanto SH MH, yang menjadi pokok permasalahan utama adalah faktor jalan yang rusak sehingga saat hujan air menggenang dan tidak kunjung surut itu berpotensi menyebabkan laka lantas.
Baca Juga: Dikukuhkan Bupati Sleman, JPM Dorong Tumbuhnya Petani Milenial Produktif
Selain itu di Simpang tiga slili juga masalah parkir kendaraan yang tidak sebanding dengan lahan parkir sehingga mengakibatkan kemacetan.
Dirinya berharap dengan adanya kontribusi dari berbagai pihak sehingga ke depannya dapat segera terealisasikan perbaikan jalan maupun langkah lain yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Menurut Kadishub Rahmadian, pemerintah dudah merencanakan penataan bus-bus wisata yang parkir atau transit di shuttle atau taman parkir.
Kemudian untuk menuju ke pantai, nantinya akan menggunakan kendaraan-kendaraan kecil. Karena perkara kemacetan itu masalah yang mendesak yang harus segera diatasi, maka yang bisa dilakukan adalah penggunaan lahan yang masih luas untuk parkir bus besar.
“Mudah-mudahan untuk rencana perbaikan jalan maupun rencana shuttle bus ini bisa terwujud," tutupnya. *