"Pasokan minyak goreng bersubsidi ini tidak setiap hari dan kami belum tahu mendapatkan pasokan lagi,"kata dia.
Nanti kalau mendapatkan pasokan lagi, kata dia, langsung dijual dengan harga sesuai anjuran pemerintah Rp14.000 per liter.
Pedagang yang lain Khofifah menuturkan bahwa pasokan minyak goreng bersubsidi belum lancar dan permintaan belum tentu dipenuhi sesuai harapan.
"Hari ini kami meminta 50 karton minyak goreng, tetapi hanya mendapatkan 10 karton dan langsung habis dijual," katanya.
Ia menuturkan pihaknya hanya menjual minyak goreng Rp14.000 per liter yang didapatkan dari pasokan minyak goreng bersubsidi, tetapi untuk minyak goreng stok lama yang tidak bersubsidi tetap dijual Rp19.000 per liter.
Dia mengatakan masih mempunyai stok minyak goreng dengan harga lama sekitar 200 karton. Jika dijual dengan harga Rp14.000 per liter tentu pihaknya akan merugi.
"Maka untuk sementara kami tidak menjualnya, kami menjual jika mendapatkan pasokan minyak goreng bersubsidi saja," katanya.
Seorang pembeli minyak goreng, Tohar mengatakan meskipun harus antre pihaknya puas karena bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter.
"Kami harus bersabar dan antre untuk membeli minyak goreng bersubsidi ini, karena tidak semua toko menyediakan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter," katanya. *