JOGJA, harianmerapi.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada toleransi bagi instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang melakukan pelayanan kepada masyarakat secara berbelit-belit.
Jokowi juga menegaskan tidak ada tempat bagi instansi pemerintah yang tidak ramah dan responsif dalam melayani masyarakat.
"Tuntutan masyarakat terus meningkat. Tidak akan ada toleransi bagi yang pelayanannya lambat, berbelit-belit. Tidak ada tempat bagi pelayanan yang tidak ramah dan tidak responsif," ujarnya dikutip dari laman setkab.go.id, Minggu (2/1/2022).
Jokowi meegaskan situasi dan kondisi saat ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Para penyelenggara publik tidak boleh berpuas diri dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Para penyelenggara publik harus berinovasi, mengubah pola berpikir, responsif dan bekerja keras.
"Orientasinya harus hasil untuk mewujudkan pelayanan yang prima, memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat," tegas Jokowi.
Baca Juga: Jokowi : Ujian Sepanjang Tahun 2021 telah Menyatukan Bangsa Indonesia
Presiden Jokowi mengarisbawahi bahwa pelayanan yang baik butuh komitmen yang kuat, sehingga sinergitas antarlembaga dan perubahan kebiasaan dilayani menjadi melayani bagi seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah.
"Pelayanan publik yang prima tidak terjadi begitu saja, memerlukan komitmen, upaya bersana, sinergitas antarlembaga, memerlukan ikhtiar berkelanjutan, disiplin yang panjang, transformasi sistem, transformasi tata kelola, perubahan pola pikir, dan perubahan budaya kerja," jelas Jokowi.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa pelayanan publik merupakan bukti nyata hadirnya negara di tengah masyarakat sehingga harus dilakukan dengan optimal dan baik.*