BOYOLALI, harianmerapi.com- Pemkab Boyolali bersiap menghadapi kemungkinan bencana alam di musim penghujan di akhir tahun 2021 dan di awal tahun 2022.
Salah satu yang diantisipasi apabila terjadi erupsi Gunung Merapi.
Terkait hal ini, pemerintah daerah membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Selasa (7/12/2021).
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat berharap dengan adanya FPRB dapat mengurangi risiko bencana.
Setiap pekan, kan melakukan evaluasi terkait dengan potensi bencana di Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Wanita Pembuat Video Asusila di YIA, Polisi : Tersangka Memiliki Trauma Masa Lalu
Bupati Said menekankan pada potensi bencana akibat erupsi Gunung Merapi. Melalui pola komunikasi yang baik, efektif dan efisien, mitigasi bencana Gunung Merapi diharapkan dapat dilakukan dengan sebaik- baiknya.
“Pemerintah Kabupaten Boyolali terus menerus melakukan komunikasi. Jadi hal yang berkaitan dengan kegunungapian, apa yang harus dilakukan, BPBD secara rutin sudah melakukan pantauan dan kesiapan apabila suatu saat Merapi terjadi erupsi,” ungkap Bupati Said kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).
Diimbau kepada masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi agar selalu waspada.
Baca Juga: Pesan Sri Sultan untuk Ridwan Kamil, Bangun Kapasitas Integritas!
Tetap mengikuti himbauan pemerintah apabila terdapat sinyal peningkatan aktifitas Gunung Merapi.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Widodo meminta masyarakat Kabupaten Boyolali untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana di lingkungan sekitar saat puncak musim penghujan ini.
“Ini baru akan memasuki puncak diperkirakan Bulan Januari dan saat ini sudah mulai menuju ke puncak," katanya melalui rilis Diskominfo Boyolali, Selasa (7/12/2021).
Artinya hari ke hari hujan semakin lebat. Diminta kepada warga untuk waspada terjadinya tanah longsor, kemungkinan terjadinya angin puting beliung.*