MOJOKERTO,harianmerapi.com - Mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Malang, Novia Widyasari menjadi perbincangan hangat netizen. Novia Widyasari diketahui meninggal dunia bunuh diri dengan menenggak racun di Kompleks Pemakaman Sooko, Mojokerto.
Tragisnya, Novia Widyasari sengaja mengakhiri hidupnya di atas makam ayahnya yang telah meninggal dunia lebih dulu.
Kejadian ini kemudian membuat alasannya melakukan bunuh diri terkuak oleh netizen.
Sejumlah cuitan di Twitter menampilkan curhatan mendiang Novia Widyasari kepada beberapa orang terkait kejadian yang menimpanya. Dugaan sementara, penyebab Novia Widyasari bunuh diri adalah tekanan dari sang pacar yang menyuruhnya untuk aborsi.
Dimana Novia Widyasari mengandung janin dari hubungannya dengan sang pacar yang diduga sebagai oknum polisi.
Tidak hanya itu, Novia Widyasari menyebutkan dalam sebuah curhatan bahwa dia sempat diberikan minuman hingga tidak sadarkan diri di sebuah penginapan oleh pacarnya. Empat bulan setelah kejadian itu, diketahui dirinya tengah mengandung.
Cerita tragis yang dialami mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris itu membuat netizen geram. Bahkan tagar save Novia Widyasari trending di Twitter.
Hal ini pun mendapatkan respon dari Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Beka Ulung Hapsara. Dia menuliskan permintaan kepada netizen untuk dapat memberikan kronologi lengkap tentang kejadian yang menimpa Novia Widyasari.
"Kalau ada yang bisa mengirimkan kronologi peristiwanya lebih detil akan sangat membantu. Saya akan bantu semampunya supaya korban dapat keadilan," ujar Beka.
Cuitannya pada Sabtu siang, 4 Desember 2021 itu mendapatkan respon tinggi dari twitter. Hingga pukul 19.00 WIB cuitan itu telah mendapatkan 3,5 ribu like. Bahkan telah di retweet hingga 1,2 ribu kali.
Salah satunya ditanggapi oleh akun Thomshawks yang mengirimkan tangkapan layar chattingan dengan Novia Widyasari. Dalam chattingan itu Novia Widyasari menanyakan langkah yang harus ditempuh jika ada seorang wanita yang dipaksa untuk melakukan aborsi.*