Baca Juga: Indonesia Harus Tingkatkan Produksi Migas untuk Menghindari Krisis Energi
Goenawan Mohamad mengaku berbahagia mendapat kesempatan memamerkan karyanya di Museum OHD Kota Magelang yang prestisius itu, sekaligus kangen-kangenan dengan kawan-kawannya.
Ia mengaku menghasilkan karya seni rupa karena krentek, terlebih selama pandemi yang membuatnya tidak banyak keluar rumah guna menghindari penularan COVID-19.
"Selama pandemi 'ora ono gawean' (tidak ada pekerjaan). (Saya, red.) 'nggambar' (melukis) kalau ada krentek saja," katanya.
Baca Juga: Ganda Campuran Indonesia Praveen dan Melati Terhenti di Semifinal Denmark Open
Wahyudin mengatakan selama lima tahun terakhir, sejak memasuki gelanggang seni rupa Indonesia sebagai perupa pada 2016, Goenawan Mohamad melahirkan sekitar 500 karya kertas dan 100 lukisan di kanvas.
Selain itu, sekitar 200 karya kolaborasi yang telah diperhelatkan dalam 10 ekshibisi solo di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, dan Magelang, tiga pameran grup di Jakarta, Semarang, dan Magelang, serta dua pergelaran duo dengan perupa Hanafi dalam 57x76 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta dan Komaneka Art Gallery, Bali.
Baca Juga: Serikat Karyawan Berharap Pemerintah Selamatkan Maskapai Garuda Indonesia
Dari sekitar 800 karya tersebut, 99 persen berpokok perupaan potret manusia, binatang, wayang, dan makhluk antah-berantah.
Wali Kota Nur Aziz mengemukakan dukungan bagi kehidupan dan pengembangan kegiatan seni budaya di daerah itu.*