Olah Limbah dari Pasar Tradisional, Mahasiswa UCY Kembangkan Pupuk Ramah Lingkungan

photo author
- Jumat, 15 Oktober 2021 | 20:36 WIB
Mahasiswa UCY dengan POC Boosterhara hasil inovasinya. (Foto: dokumentasi humas UCY)
Mahasiswa UCY dengan POC Boosterhara hasil inovasinya. (Foto: dokumentasi humas UCY)

YOGYA,harianmerapi.com-Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) mengembangkan pupuk organik cair dari fermentasi bahan organik. Produk yang diberi nama Boosterhara ini diklaim memiliki unsur mikro yang lebih lengkap karena mengandung nitrogen, fosfor, kalium dan air lebih banyak.

Fermentasi itu dari limbah pasar buah dan sayur di Pasar Giwangan Yogyakarta. Selain menjadi alternatif pupuk ramah lingkungan, Boosterhara juga turut berkontribusi mengurangi limbah yang berasal dari para pedagang pasar di Yogyakarta. Namun demikian, Boosterhara belum dikembangkan lebih banyak.

Salah satu mahasiswa UCY pengembang Boosterhara, Mohtar Khudori, mengatakan, pembuatan Boosterhara ini berawal dari keprihatinan kondisi limbah Pasar Giwangan Yogya. Setiap hari banyak sampah yang menggunung.

Baca Juga: Cegah Longsor, Mahasiswa UCY Tanam Ribuan Batang Pohon di Gunungkidul

"Di pasar banyak sampah dibuang menuju TPS Piyungan sehingga menyebabkan fenomena sampah di TPS kian menumpuk," kata Mohtar.

Dari situ, mereka lantas mengubah sirkulasi limbah pasar menjadi sirkulasi tanpa pembuangan yaitu dengan memanfaatkan limbah tersebut menjadi pupuk kaya manfaat yang memiliki unsur nutrisi lengkap bagi tanaman.

"Limbah yang mayoritas sayur-sayuran itu dibuang begitu saja. Padahal sebenarnya masih memiliki nilai guna," ucapnya.

Selanjutnya mereka memanfaatkan sejumlah bahan antara lain kulit pisang, cangkang telur, aloe vera, hingga mikroorganisme pengurai limbah. POC Boosterhara ini dibuat dengan cara fermentasi selama 8-14 hari.

Baca Juga: 59 Mahasiswa Penerima Bantuan KIP Kuliah Jalur Aspirasi Diterima di Kampus UCY Gratis Sampai Lulus

Selanjutnya, mereka menjual secara online di media sosial dan marketplace. Tak hanya menjual saja, mereka juga turut menyampaikan informasi terkait jenis tanaman, cara menanam maupun tips berkebun secara berkala.

Dibandingkan pupuk anorganik, pupuk organik dengan bahan alami seperti kulit telur semacam ini sangat bagus untuk pertumbuhan batang tanaman. Kulit pisang bermanfaat untuk perkembangan jumlah produksi yang maksimal.

"Limbah sayuran bisa berfungsi memperkaya unsur hara pada tanah," tambah Diva Meizahra, selaku ketua tim.

Berkat upayanya tersebut. Tim yang beranggotakan 4 orang mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta semester 3 dan 5 ini pun berhasil mendapatkan pendanaan dari DIKTI.

Baca Juga: Beredar Isu UCY Beri Gelar Profesor kepada Sri Bintang Pamungkas, Rektor Membantah

Proposal berjudul, 'Keping Rupiah di Balik Limbah Pasar Giwangan: Pemanfaatan Limbah Brassisca dengan Kombinasi Kalsium Cair dan Phospor sebagai Pupuk Organik Cair' membuat mereka mendapatkan pendanaan sebesar Rp 4 juta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X