Korut Akan Pulihkan Hotline dengan Korsel, Ketegangan Mulai Mencair

photo author
- Senin, 4 Oktober 2021 | 13:01 WIB
 Arsip foto - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat ia pergi meninggalkan konferensi tingkat tinggi di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Utara, dalam foto yang disiarkan oleh Istana Kepresidenan Blue House, Sabtu (26/5/2018). ( ANTARA/REUTERS/HO-The Presidential Blue House)
Arsip foto - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat ia pergi meninggalkan konferensi tingkat tinggi di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Utara, dalam foto yang disiarkan oleh Istana Kepresidenan Blue House, Sabtu (26/5/2018). ( ANTARA/REUTERS/HO-The Presidential Blue House)

Uji coba rudal-rudal tersebut menunjukkan negara yang mengisolasi diri itu sedang mengembangkan persenjataan canggih di tengah macetnya pembicaraan soal perlucutan program rudal dan nuklir mereka untuk ditukar dengan pencabutan sanksi AS.

Meski menuduh AS menerapkan "kebijakan bermusuhan", Korut telah mengungkapkan niatnya untuk memperbaiki hubungan kedua Korea dan mempertimbangkan pertemuan puncak jika Korsel meninggalkan standar ganda mereka.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Menilai PON XX Papua Jadi Panggung Kebersamaan dan Persatuan

Para analis mengatakan pendekatan "hadiah dan hukuman" yang dilakukan Korut bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara bersenjata nuklir dan mengganjal hubungan Korsel dengan AS.*

 

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X