Korut Akan Pulihkan Hotline dengan Korsel, Ketegangan Mulai Mencair

photo author
- Senin, 4 Oktober 2021 | 13:01 WIB
 Arsip foto - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat ia pergi meninggalkan konferensi tingkat tinggi di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Utara, dalam foto yang disiarkan oleh Istana Kepresidenan Blue House, Sabtu (26/5/2018). ( ANTARA/REUTERS/HO-The Presidential Blue House)
Arsip foto - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat ia pergi meninggalkan konferensi tingkat tinggi di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Utara, dalam foto yang disiarkan oleh Istana Kepresidenan Blue House, Sabtu (26/5/2018). ( ANTARA/REUTERS/HO-The Presidential Blue House)


SEOUL, harianmerapi.com - Ini babak baru hubungan harmonis antara Korea Utara dengan Korea Selatan. Korea Utara mengatakan akan memulihkan hotline antar-Korea mulai Senin sebagai upaya meningkatkan hubungan dengan Korea Selatan.


Demikian dikutip kantor berita pemerintah KCNA. Saluran telepon langsung antara kedua seteru itu dibuat pada 1971 dan mengalami "putus-sambung" beberapa kali.

Pemimpin Korut Kim Jong Un pekan lalu mengungkapkan kesediaannya untuk mengaktifkan kembali sambungan telepon yang diputus pada awal Agustus sebagai protes terhadap latihan militer gabungan Korsel dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Waspada, Kesehatan Mental Mengintai Selama Pandemi Covid-19, Ini Cara Mengatasinya

Pemutusan itu terjadi hanya beberapa hari setelah hotline itu dibuka lagi untuk pertama kali setelah diputus selama setahun.

 

KCNA mengatakan saluran-saluran telepon akan disambungkan lagi pada Senin pukul 9.00 pagi waktu setempat (19.00 WIB).

KCNA juga meminta Korsel agar memenuhi "tugasnya" mengendurkan hubungan lintas-batas yang tegang, namun media pemerintah itu tidak menjelaskan lebih jauh.

Baca Juga: Mahasiswa Bioteknologi UKDW Raih Dana Riset Lewat Program IRN 2021

Kim sebelumnya mendesak Korsel untuk meninggalkan "standar ganda" dan "khayalan" mereka atas aktivitas militer Korut yang tengah mengembangkan persenjataan untuk membela diri.

"Otoritas Korea Selatan sebaiknya melakukan upaya-upaya positif untuk menempatkan hubungan utara-selatan ke jalur yang benar dan menyelesaikan tugas-tugas penting yang harus diprioritaskan untuk membuka prospek yang cerah di masa datang," kata KCNA.

 

Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak sambungan langsung itu diputus.

Baca Juga: Bandeng Perkuat Daya Tahan Tubuh

Korut belum lama ini meluncurkan sejumlah rudal baru, termasuk rudal hipersonik, rudal antipesawat, dan rudal jarak jauh bertenaga nuklir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X