BANTUL, harianmerapi.com - Empat anggota geng motor pelajar SMP, YP (15), AEJ (15), MRM (17) dan RKM (16) diamankan petugas kepolisian Polsek Jetis Bantul di timur perempatan Bakulan Patalan Jetis Bantul, Jumat (1/10/2021) pukul 02.00 WIB.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan SIK mengatakan, para pelaku yang rata-rata berstatus pelajar sebuah SMP di Bambanglipuro Bantul ini kedapatan membawa senjata tajam jenis clurit dan gergaji besi.
"Empat pelaku ini berhasil kami amankan dengan membawa berbagai macan senja tajam clurit sampai gergaji besi," kata AKBP Ihsan SIK dalam keterangan pers di Aula Rupatama Polres Bantul, Jumat sore.
Baca Juga: Tergiur Keuntungan Ekspor, Pengusaha Ini Malah Tertipu Rp 747 Juta
Sebelum para pelaku yang masih dibawah umur itu tertangkap, piket fungsi Polsek Jetis menerima informasi dari masyarakat di daerah Bakulan banyak anak-anak remaja mengendarai sepeda motor dengan membawa senjata tajam.
Setelah mendapat informasi dari masyarakat tersebut kemudian petugas piket Polsek Jetis melakukan penyisiran di wilayah Kalurahan Sumberagung bersama masyarakat. Keempat anak yang mengendarai dua unit sepeda motor dengan membawa senjata tajam tersebut, berhasil diamankan aparat.
Dari hasil pemeriksaan, diperoleh keterangan bahwa keempat anak tersebut pada awalnya sedang nongkrong di Lapangan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul pukul 24.00 WIB. Saat itu datang orang yang bernama HN dan temannya (DPO) yang merupakan anggota geng pelajar Bambanglipuro melakukan perkelahian dengan geng pelajar dari Sewon Bantul di Palbapang Bantul.
Baca Juga: Bawa Senjata Api Rakitan Ilegal, Pengelola Karaoke Diamankan Polisi
Namun karena rombongan geng dari Sewon jumlahnya cukup banyak keempatnya berhasil melarikan diri ke arah timur. Tetapi sampai perempatan Bakulan berhasil diamankan polisi beserta barang bukti clurit, gergaji besi dan dua unit sepeda motor.
"Selain keempat pelaku ini, kami masih mengejar temannya. Selain itu kami akan melacak geng motor dari pelajar Sewon yang jumlah lebih banyak," tegas AKBP Ihsan.
Rencana tawuran tersebut dipicu dari saling ejek di media sosial. Untuk itu kedua geng pelajar tersebut sepakat untuk melakukan tawuran.*