BANTUL, harianmerapi.com - Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Kabupaten Bantul hingga pekan ini baru digelar oleh 190 sekolah tingkat SD dan SMP.
Meski sebelumnya belum ada kepastian terkait pelaksanaan PTMT, namun akhirnya PTMT dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.
"Jadi baru 190 sekolah yang melakukan uji coba PTM, dari 190 itu 37 SMP dan sisanya SD," kata Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: 147 Nelayan Gunungkidul Akhirnya Terima Dokumen PAS Kecil Setelah Diproses Sejak Tahun 2018
Pelaksanaan PTMT di SD dan SMP itu telah dimulai pekan ini. Kemudian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan melakukan monitoring dan assesment. Sehingga tim pengawas nantinya bisa menentukan sekolah yang layak menggelar PTM.
"Nantinya dievaluasi mana yang layak menggelar PTM dan mana yang tidak. Kita tidak ingin muncul klaster baru saat PTM berlangsung," tegas Joko.
Secara teknis, Joko menjelaskan pelaksanaan ujicoba PTM di Bantul dengan menerapkan standar protokol kesehatan ketat. Termasuk menerapkan kapasitas 50% untuk setiap kelasnya. Kemudian durasi belajar di sekolah hanya 2 jam.
Baca Juga: Samsung Galaxy M52 5G Resmi Diluncurkan, Simak Spesifikasinya yang Bikin Kamu Tertarik
"Untuk uji coba ini hanya seminggu 2 kali," tegasnya.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul sebelumnya masih menimbang kebijakan PTMT untuk jenjang PAUD dan SD. Terlebih saat ini vaksinasi masih menyasar siswa usia 12 tahun keatas.
Meskipun sesuai instruksi dari Kemendikbudristek tidak mensyaratkan vaksinasi pelajar sebagai syarat untuk PTM terbatas. Akan tetapi Isdarmoko menyebut kebijakan teknis pelaksanaan PTM ada di daerah.
Baca Juga: BMH Yogyakarta Bangun Bak Penampungan Air Bersih di Gunungkidul untuk Bantu Atasi Masalah Kekeringan
"Vaksinasi sekarang kan belum ada untuk usia 12 tahun ke bawah," sebutnya.*
