"Setelah dialirkan dari Opak ternyata ketika diarahkan ke lahan pertanian tidak bisa karena lahan di sekitarnya pasir, jadi airnya tidak bisa sampai," papar pria kelahiran 1964 tersebut.
Dia berharap benda peninggalan masa penjajahan itu tidak dipindah dan tetap berada di lokasi penemuannya. Terlebih lagi jika pemerintah bersedia menjadikan wajan raksasa itu sebagai ikon dengan dibangunkan monumen atau semacamnya.
Tujuannya agar warga tetap bisa mengetahui sejarah lokasi tersebut.
"Kalau bisa (wajan) jangan pergi dari sini, dibuatkan monumen biar masyarakat tahu sejarahnya," pungkas Sukardi.
Seperti diberitakan, wajan raksasa ditemukan terkubur di area proyek pembangunan lapangan di Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Rabu (1/9). Wajan berdiameter 2 meter itu terangkat saat alat berat melakukan penggalian sedalam 4 meter.*
