BANTUL, harianmerapi.com - Sulitnya akses bagi penyandang disabilitas di sejumlah layanan publik di Bantul, sempat menjadi keluhan. Pasalnya dalam pembangunan kantor
pelayanan pemerintahan di kabupaten ini tidak dibarengi dengan pemberian akses bagi penyandang disabilitas.
Namun nampaknya hal ini mulai diatasi dengan dibangunnya lift di pusat pemerintahan, Kantor Bupati Bantul Kompleks Parasamya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan dalam visi misi yang tertuang dalam rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), Bantul menjadi kabupaten yang ramah perempuan dan difabel.
Sehingga untuk mencapai visi ini tahun 2026 mendatang, mulai tahun ini pembangunan akses sudah dilakukan. Salah satunya adalah pembangunan lift dari bawah hingga ke lantai 3 Kantor Bupati Bantul.
"Selama ini difabel tidak bisa ikut acara di lantai 3, karena tidak ada kases kesana bagi mereka. Dengan lift itu nanti bisa ketemu Bupati langsung," ungkapnya, Jumat
(20/8/2021).
Halim mengakui sejauh ini akses bagi penyandang disabilitas memang belum optimal. Padahal sejumlah agenda penting seperti public hearing sering dilaksanakan di Gedung
Induk Lantai 3 kantornya. Sehingga penyandang disabilitas yang terkendala mobilitasnya dipastikan tidak bisa mengikuti acara tersebut.
Baca Juga: Dinda Hauw Ungkap Perjalanan Cinta Rizky Billar, Berawal Pemberian Bunga Berakhir ke Pelaminan
"Padahal penyandang disabilitas ini juga harus bisa mengakses APBD, Bantul ini memiliki penyandang disabilitas yang jumlahnya 6 ribu orang," tegasnya.
Ditanyakan terkait aksesibilitas difabel di kantor pelayanan publik lainnya, Halim memastikan akan dibangun. Pembangunan kantor dinas menurut Halim wajib hukumnya
untuk memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas. Sehingga pihaknya menargetkan semua kantor dinas kedepannya sudah memiliki akses yang mudah dijangkau
bagi difabel.
"Termasuk di kantor dinas kita syaratkan aksesibilitas harus dibangun, jadi difabel juga bisa ketemu kepala dinas dengan mudah," sebutnya.
Sekretaris Daerah Bantul, Helmi Jamharis menyebut salah satu pertimbangan membangun lift di Kantor Bupati ini agar mudah diakses penyandang disabilitas. Menurutnya
Pemkab sering mengundang untuk koordinasi dan sejumlah kepentingan lainnya.
Baca Juga: Ini Cara Pemkot Magelang Bangkitkan Pedagang Pasar Rakyat, PKL dan UMKM dari Dampak Pandemi Covid-19
"Sehingga pada saatnya nanti melakukan rapat koordinasi dengan mengundang mereka tidak akan terjadi kesulitan akses menuju lantai dua dan tiga, karena ada lift yang
disediakan," ungkapnya.
Lift menurutnya lebih efektif dibandingkan dengan pembangunan ramp (jalan miring) yang memerlukan banyak ruang. Pembangunan lift berada di sebelah tinur Gedung Induk
Parasamya.