diy

Dana Tanggap Darurat Penanganan Covid-19 di Kulon Progo Tersisa 60 Persen

Kamis, 19 Agustus 2021 | 20:26 WIB
Masyarakat Kulon Progo mengikuti pelaksanaan gerakan massal vaksinasi. (Foto ANTARA/Sutarmi)

KULON PROGO, harianmerapi.com - Dana tanggap darurat hasil refocusing APBD Kulon Progo tahun 2021 masih tersisa 60 persen pada pertengahan Agustus ini. Sebelumnya, dana tanggap darurat Kulonprogo disiapkan sebesar Rp 90 miliar, dioptimalkan untuk penanganan Covid-19.

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan, alokasi dana tanggap darurat sudah diserahkan kepada masing-masing OPD di lingkup Pemkab Kulonprogo. Hingga pertengahan Agustus ini, dana tersebut sudah terpakai 40 persen dengan mayoritas penggunaan oleh Dinas Kesehatan untuk kegiatan penanganan pandemi Covid-19.

"Di antaranya untuk kegiatan vaksinasi dan pembelian Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu, juga digunakan Dinas Sosial untuk pemberian bantuan masyarakat yang terdampak pandemi," kata Fajar, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Dorong Perputaran Uang di Kulonprogo, Bupati Sutedjo Minta Realisasi APBD Dipercepat

Fajar menjelaskan, alokasi anggaran dana tanggap darurat pada tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab pada tahun ini, masing-masing OPD punya kewenangan untuk mengalokasikan. Sementara tahun lalu, alokasinya menjadi kewenangan penuh tim gugus tugas tingkat kabupaten.

Terkait penggunaannya, menurut Fajar dioptimalkan untuk penanganan Covid-19. Alokasi dana tanggap darurat juga disiapkan untuk menyikapi perpanjangan status tanggap darurat seiring penerapan PPKM Level 4 oleh pemerintah pusat.

"Pemkab juga punya alokasi anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 7 miliar. Namun, dana itu sudah dialokasikan untuk pembuatan isolasi terpadu (isoter) di Rusunawa Giripeni yang menyedot anggaran sebesar Rp 5,4 miliar," terangnya.

Baca Juga: Belajar Kemandirian dari Bela Beli Kabupaten Kulonprogo, Belajar Memperteguh Kedaulatan dan Ketahanan Pangan

Terpisah, Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyampaikan, penanganan Covid-19 di wilayahnya sudah mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari penurunan kasus harian Covid-19 di Kulonprogo.

"Pada awal Juli penambahan kasus harian Covid-19 di Kulonprogo bisa mencapai 300-500 kasus per hari. Namun dalam sepekan kemarin mengalami penurunan cukup signifikan yakni hanya 100-200 kasus per hari," sebutnya.

Penurunan kasus harian ini menurut Sutedjo disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya gerakan vaksinasi yang digencarkan serta gerak cepat petugas kesehatan dalam upaya 3T (testing, tracing dan treatment). Selain itu, kebijakan PPKM Darurat yang dilanjutkan Level 4 juga dinilai mampu menekan laju penularan Covi-19 di Kulon Progo.*

Tags

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB