sleman

Dampak MGM ditutup, sektor pariwisata Sleman berpotensi kehilangan Rp 550 juta

Kamis, 24 November 2022 | 19:25 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid (Foto : Awan Turseno )

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Sleman memperkirakan akan mengalami kehilangan pemasukan sebesar Rp 550 juta dampak ditutupnya Museum Gunung Merapi (MGM). Penutupan salah satu obyek wisata di kawasan Kaliurang ini dilakukan hingga akhir tahun 2023.

Salah satu destinasi wisata di kawasan lereng Gunung Merapi, tepatnya di sekitar obyek wisata Kaliurang ini ditutup sementara bagi pengunjung karena akan dilakukan perbaikan terkait atap yang mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid menjelaskan, meskipun awalnya dirancang sebagai museum dan sarana pembelajaran, namun kenyataannya wisatawan banyak yang tertarik ke lokasi tersebut.

Baca Juga: Pengalaman misteri Yanto tinggal di rumah kontrakan angker, ada suara mengucur tapi tak ada air

"MGM ini dirancang sebagai museum, tempat belajar terkait Gunung Merapi sekaligus destinasi wisata minat khusus. Tetapi kenyataannya, banyak wisatawan umum yang berkunjung," kata Ishadi, Kamis (24/11/2022).

Hal ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang ke wilayah Sleman utara khususnya Kaliurang, kunjungan ke MGM mencapai 18 persen. Artinya, MGM memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, bukan hanya minat khusus untuk pendidikan.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sleman, jumlah kunjungan ke MGM terus mengalami peningkatan terutama setelah pandemi Covid-19 melandai. Pada tahun 2019, pengunjung ke Museum Gunung Merapi mencapai sekitar 192 ribu, tahun 2020 turun drastis menjadi 38.000 dampak pandemi, 2021 hanya 11.000 kunjungan.

Baca Juga: Orang tua dan neneknya meninggal tertimbun longsor, Kapolda DIY berikan beasiswa pendidikan

"Pandemi Covid-19 semua destinasi wisata mengalami penurunan drastis jumlah kunjungan. Tetapi, tahun 2022 semua obyek wisata mulai pulih kembali. Termasuk Museum Gunung Merapi, sejak awal tahun 2022 hingga Oktober, jumlah kunjungan mencapai sekitar 55 ribu," ungkap Ishadi.

Melihat tren kunjungan wisatawan terus meningkat, Dinas Pariwisata Sleman memprediksi pada tahun 2023 jumlah pengunjung di Museum Gunung Merapi akan pulih seperti tahun 2019 yaitu minimal 150 ribu kunjungan.

"Tetapi, karena mulai sekarang hingga 2023, Kabupaten Sleman akan kehilangan retribusi sekitar 150 ribu tiket. Jika dirupiahkan, jumlahnya kira-kira Rp 550 juta," ujarnya.

Baca Juga: Pengalaman misteri Yudo yang kesurupkan roh Reni dan minta dimainkan biola lagu 'Jangan Sakiti Hatinya'

Untuk mengurangi resiko kehilangan pemasukan di Museum Gunung Merapi, Pemerintah Kabupaten Sleman membuat strategi baru. Yakni dengan memaksimalkan area parkir atau halaman museum tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk menggelar berbagai event.

"Kami ingin menggandeng beberapa event organizer agar menggelar acara di halaman Museum Gunung Merapi. Meskipun pengunjung tidak masuk dalam museum, tetapi paling tidak ada sedikit pemasukan," tandas Ishadi.*

Tags

Terkini