solo

Bupati Karanganyar akui tunda pencairan BLT sapu jagad, heran data warga miskin terus muncul

Rabu, 2 November 2022 | 13:55 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono. ( Abdul Alim)

HARIAN MERAPI - Bupati Karanganyar Juliyatmono mengakui data calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sapu jagad belum selesai dihimpun. Itulah sebabnya dana Rp4,5 miliar belum dicairkan.

"Data calon penerima BLT sapu jagad dari saya. Belum selesai dihimpun ,"kata Juliyatmono kepada wartawan di rumah pribadinya, Rabu (2/11/2022).

BLT Sapu Jagad diambil dari sumber pembiayaan yang ditetapkan di APBD perubahan 2022 dengan didasari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022. Nilainya Rp4,5 miliar.

Baca Juga: Lacak bisnis tersangka Polres Sukoharjo kembangkan kasus pabrik upal

Juliyatmono mengatakan calon penerima adalah warga yang terdata miskin ekstrem.

Berdasarkan pendataan dari pemerintah pusat, jumlahnya 122.141 jiwa. Data tersebut masih dikroscek kebenarannya melalui home visit oleh petugas Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

Juliyatmono memilih menunda penyaluran BLT BBM, daripada salah sasaran. Sebab, ia berulangkali menemui data warga miskin calon penerima bantuan pemerintah muncul.

Padahal data tersebut diyakininya sudah dikeluarkan dari daftar penerima bantuan.

Baca Juga: Peringati HUT ke-77 Sat Brimob Polda DIY bakti sosial dan bagi-bagi sembako kepada buruh gendong

"Tiap hari saya menandatangani perubahan data. Tapi data lama muncul terus. Padahal kami diminta perbaiki data tiap bulan," katanya.

Dengan crosscheck by name by addres warga miskin ekstrem, akan memudahkannya menyalurkan BLT Sapu Jagad secara tepat sasaran.

BLT Sapu Jagad ini rencananya disalurkan Dinsos, Disdagnakerkop UKM dan Dishub. Penyalurannya masih menunggu data dan instruksi dari bupati, meliputi besaran, sasaran dan metode penyaluran.

Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo mendesak Pemkab segera mencairkan BLT sapu jagad. Bantuan itu bertujuan menekan inflasi.

Baca Juga: Eman-eman banget, kendaraan lapis baja di kawasan TWSS kini mulai berkarat tak terawat

Halaman:

Tags

Terkini