nusantara

Sikapi tragedi Kanjuruhan, warga Muhammadiyah Surabaya adakan salat gaib

Senin, 3 Oktober 2022 | 11:15 WIB
Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah melaksanakan shalat gaib bagi korban tragedi Kanjuruhan di kompleks sekolah di kawasan Bangkingan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/2/2022). (ANTARA/HO-PDM Surabaya)


HARIAN MERAPI - Tragedi si Stadion Kanjuruhan Malang menyisakan duka yang mendalam. Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai penjuru.


Menyikapi tragedi yang menewaskan 125 orang itu, warga Muhammadiyah di Kota Surabaya, Jawa Timur, menyelenggarakan salat gaib.


Mereka mendoakan warga yang meninggal dunia akibat tragedi yang terjadi seusai laga Persebaya Surabaya vs Arema FC pada Sabtu malam (1/10) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Peruntungan Shio Naga Selasa 4 Oktober 2022, mungkin memiliki minat cinta baru yang sedikit aneh

"Hari ini kami menggelar salat gaib di seluruh kecamatan se-Surabaya," kata Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya M. Arif An di Surabaya, Senin.

Menurut dia, salat gaib dilaksanakan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah yang ada di Kota Surabaya, termasuk di masjid, panti asuhan, dan sekolah.

Sebanyak 207 siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Dupan di kawasan Bangkingan, Surabaya, melaksanakan shalat gaib pada Senin pagi.

Baca Juga: Jaring aspirasi masyarakat, anggota DPRD Bantul Rony Wijaya prioritaskan pembangunan fisik, perbaikan ekonomi

"Salat gaib ini kami lakukan bersama siswa-siswi untuk mewakili ucapan turut berduka dan berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang. Semoga Allah menempatkan mereka di tempat yang terbaik," kata Kepala MIM Dupan Surabaya Rohim.

Arif mengatakan bahwa Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga seluruh korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Menurut dia, kerusuhan yang merenggut nyawa setidaknya 125 orang tersebut merupakan tragedi besar.

Baca Juga: PSS Sleman dukung penghentian sementara Liga 1 Indonesia

"Ini tragedi besar dunia. Mohon para pihak untuk mengusut tuntas. Harus ada yang bertanggung jawab, dalam hal ini penyelenggara, aparat, dan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) sepak bola," kata dia.*

Tags

Terkini