magelang

Catat! Puncak Festival Lima Gunung akan dilaksanakan pada tanggal....

Jumat, 30 September 2022 | 21:50 WIB
Pementasan Tarian Topeng Ireng dari salah satu grup kesenian pada puncak Festival Lima Gunung XXI/2002 di kawasan Gunung Andong, Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/9/2022) petang. (ANTARA/Hari Atmoko)

HARIAN MERAPI - Festival Lima Gunung secara mandiri dan rutin dilakukan setiap tahun dan harus terus dijaga dan dilestarikan.

Bupati Magelang Zaenal Arifin menyatakan, festifal tersebut mengimplementasikan semangat gotong royong yang terus hidu di masyarakat desa.

"Wujud Lima Gunung (Festival Lima Gunung) implementasi Pancasila yaitu gotong royong semua pihak," ujar dia saat memberikan sambutan pada hari pertama puncak Festival Lima Gunung XXI/2022 di kawasan Gunung Andong Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah di Magelang, Jumat (30/9/2022) sore.

Baca Juga: Kunci hadapi krisis ekonomi global, Ekonom : Berikan stimulus fiskal

Puncak Festival Lima Gunung XXI/2022 berupa rangkaian agenda seni budaya pada 30 September-2 Oktober 2022, antara lain ditandai dengan pementasan berbagai kesenian, seperti tari tradisional, modern, dan kontemporer, pergelaran musik, kirab budaya, pameran seni rupa dan pidato kebudayaan.

Tercatat 63 kelompok kesenian dengan total sekitar 1.300 personel seniman dari grup-grup di Komunitas Lima Gunung --pemrakarsa Festival Lima Gunung--, para seniman dari daerah setempat.

Sejumlah kota besar, dan beberapa negara, mementaskan karya seni pada Festival Lima Gunung tahun ini di panggung 7x12 meter dengan instalasi seni dari berbagai bahan alam pertanian setempat yang digarap kalangan muda komunitas tersebut.

Sebutan lima gunung untuk nama komunitas dengan festivalnya yang mandiri atau tanpa sponsor itu, mencakup Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing dan Menoreh.

Baca Juga: Parpol mulai tawar menawar koalisi menuju 2024, PPP akan kemana?

Ia menyatakan bangga karena festival tersebut diikuti para seniman dan pegiat seni bukan hanya dari daerah setempat, tetapi juga beberapa provinsi di Indonesia, dan mancanegara.

Ia mengemukakan pentingnya semangat gotong royong secara terus menerus dilestarikan dan dikembangkan karena menjadi kekuatan kepribadian bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan zaman.

"Kebudayaan juga digelorakan, terutama menghadapi kondisi ekonomi krisis global sekarang ini," katanya.

Dalam seni dan budaya, katanya, ada pesan dan makna yang hendak disampaikan kepada masyarakat luas. Festival Lima Gunung XXI/2022 dengan tema "Wahyu Rumagang", terkait dengan pentingnya kekuatan dan semangat bangkit --terutama bagi generasi muda-- untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah pandemi Covid-19 melandai.

Baca Juga: Kasus ledakan di Aspol Brimob, Polres Sukoharjo selesai periksa saksi, tinggal minta keterangan korban

"Tuhan menciptakan kita untuk gotong royong, alam juga gotong royong. Mari bersama-sama membangun semangat gotong royong," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

SIMAGENTA untuk Perkuat Manajemen ASN Kota Magelang

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:50 WIB