Namun, hanya berkalung tali yang melingkar di kedua pipinya. Tempat menggantung diri juga acapkali tidak pada tempat yang tinggi.
Menurut Sunarto, orang yang sudah kena pulung gantung bisa tidak terlihat.
Dia mengatakan, pernah ada seorang perempuan muda gantung diri di sebuah gubuk. Saat itu, banyak orang melintas di sekitar gubuk itu dan tidak ada orang yang melihatnya.
“Keberadaannya kemudian diketahui pertama kali oleh neneknya sendiri”, katanya.
Sunarto menambahkan, keponakannya yang baru saja melahirkan juga pernah terkena pulung gantung.
Baca Juga: Selama 9 bulan, 20 orang nekat bunuh diri di Gunungkidul, data ini termasuk tinggi
Beruntung, suaminya memergoki ketika ia hendak gantung diri. Dari pengakuan korban selamat ini diketahui pulung gantung muncul dalam wujud seorang perempuan tua.
Namun, Sunarto menduga pulung gantung bisa menyamar sebagai apa saja.
“Tanpa banyak kata, perempuan tua itu mampu mempengaruhi keponakan saya untuk melakukan gantung diri”, kata Sunarto.
Meski berhasil diselamatkan, beberapa hari kemudian keponakannya itu meninggal di rumah sakit tanpa diketahui penyakitnya.
Sementara itu, di desa lain di Gunungkidul ada kepercayaan untuk mengusir pulung gantung itu harus membuat suara gaduh.
Caranya dengan memukul kentongan atau apa saja untuk membuat suasana gaduh.
Dengan membuat kegaduhan yang disebut klotekan itu, pulung gantung akan berpindah ke tempat lain. *