HARIAN MERAPI – Ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban prihatin dengan kondisi orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Keprihatinan tersebut ia sampaikan lewat akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Senin (5/9/2022).
“Pengalaman saya obati ODHA kurun waktu 1985-1995 sangat menyedihkan,” tulis Zubairi Djoerban dalam akun twitter pribadinya.
Baca Juga: Tarif ojek online naik mulai 7 September 2022
“Hampir semuanya meninggal dalam waktu 1 sampai 2 tahun,” terangnya sedih.
“Belum lagi stigma ODHA. Bahkan ustad yang kami undang justru berpandangan ingin membakar mereka kala itu, karena belum paham,” kata Zubairi Djoerban.
“Itulah mengapa edukasi sangatlah penting,” papar Zunbairi Djoerban mengingatkan.
“Padahal penting sekali seseorang itu tahu statusnya, agar bisa mendapatkan pengobatan HIV (ARV) dan menjalani hidup yang sehat layaknya orang tanpa HIV,” terang Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Tarif manggung Farel Prayoga melambung hingga puluhan juta rupiah
“Dus, jelasnya status orang tersebut juga akan melindungi orang banyak,” tambah Zubairi Djoerban.
Unggahan tersebut banyak mendapat komentar dari netizen.
“Tapi memang tidak mudah seseorang mengaku sebagai ODHA kalau stigma negatif dari masyarakat juga masih kenceng,” komentar netizen.
“Pendampingan konseling, edukasi, juga akses layanan kesehatan yang tepat,” tambah netizen.
Baca Juga: Kembang Laruk bagian 27: Setelah tersesat di alam jin selama 2 hari, akhirnya Riski bisa kembali