SUKOHARJO, harianmerapi.com - Polres Sukoharjo bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak Rabu (24/8/2022).
Kegiatan digelar di lantai 10 Gedung Menara Wijaya Pemkab Sukoharjo dalam rangka HUT Ke-74 Polwan.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Baca Juga: PSI berkunjung ke Partai Golkar, Dedi Kurnia : Untungkan pencapresan Airlangga
Adapun peserta yang mengikuti sosialisasi antara lain Polwan Polres Sukoharjo, Kowad Kodim 0726 Sukoharjo, PNS dari Polres dan Kodim Sukoharjo, Bhayangkari, Persit, serta tamu undangan lainnya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut merupakan rangkaian dalam rangka HUT Ke-74 Polwan yang jatuh pada 1 September 2022.
Sosialisasi tersebut merupakan bentuk preemtif Pemkab dan Polres Sukoharjo dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Diharapkan para peserta sosialisasi bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baca Juga: Para Kyai NU yang dikenal sakti di Pulau Jawa, salah satunya pernah menjabat Presiden ke-4 RI
“Ini merupakan bentuk preemtif, dimana tujuannya adalah menghindari munculnya potensi-potensi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jadi sebelum diproses hukum lebih baik dicegah dahulu,” ujarnya.
Sosialisasi ini juga diharapkan Polwan Polres Sukoharjo juga dapat menjalankan fungsinya dalam memberdayakan perempuan dan anak.
“Karena sejatinya Polwan dahulu terbentuk karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari fungsi kepolisian yang terkait dengan perempuan dan anak,” lanjutnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, sangat mendukung sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak ini. Bupati berharap dengan sosialisasi tersebut dapat menekan angka kejadian di Sukoharjo.
“Karena dalam setahun ini terdapat sebanyak 40 kasus terhadap perempuan dan anak. Kami berharap kegiatan ini bisa bermanfaat, jangan sampai anak-anak kita menjadi korban bullying,” lanjutnya.*