HARIAN MERAPI - Ribuan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Karanganyar berkumpul di pelataran Masjid Agung Madaniyah, Minggu (24/7/2022) sore.
Warga PSHT tersebut mengikuti Kirab Budaya Satu Abad Terate Emas sekaligus menyaksikan penyerahan simbol tanah dan air.
Simbol itu diserahkan Bupati Karanganyar Juliyatmono kepada Koordinator PSHT Wilayah Jateng DIY AKBP Purn Sapto Yohanes.
Penyerahan simbol air dan tanah ini selanjutnya diserahkan ke PSHT Pusat Madiun. Air dan tanah dari Karanganyar diambil dari kawasan wisata Sapta Tirta Pablengan, Matesih.
Ketua Cabang PSHT Karanganyar Sutarmo mengatakan kegiatan ini dihelat dalam rangkaian menyambut 100 tahun atau satu abad PSHT.
Ia menyampaikan sambutan di hadapan ribuan warga PSHT dari kalangan remaja sampai dewasa. Sebelumnya, mereka melakukan longmarch dari flyover Palur ke Alun-alun Kota. Sebagian juga mengendarai mobil dan sepeda motor.
Bupati Juliyatmono mengatakan air dan tanah dari kawasan wisata Sapta Tirta Pablengan, Matesih memiliki tujuh mata air ajaib.
"Kita ambil dari Pablengan. Dari sumber air panguripan yang artinya memberi kehidupan," kata Juliyatmono.
Menurut Juliyatmono, tanah dan air memiliki filosofi mempersatukan. Di mana melalui air dan tanah ini mampu mempersatukan bangsa Indonesia dan PSHT memiliki andil besar dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bupati berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa bela negara di kalangan warga PSHT.
"Jadi sewaktu-waktu negara dalam keadaan terancam, PSHT ikut andil dalam mengamankannya," katanya.
Baca Juga: Jangan Pernah Bikin Konten Porno, Suatu Saat Pasti Menyebar