PATI, harianmerapi.com - Panitia Penyelenggara Pilkades Pergantian Antar Waktu (PAW) sampai harus menyiapkan langkah (skenario) penanganan jika calon kades mendapat suara (dukungan) sama. Sehingga diperlukan antisipasi yang matang. Supaya tidak ada ekses hukum.
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Pergantian Antar Waktu (PAW) akan digelar di empat kecamatan Sabtu (23/7).
Untuk desa Kembang kecamatan Dukuhseti diikuti 2 orang calon, Semerak (Margoyoso) diikuti 2 calon, Bumimulyo (Batangan) 3, dan Desa Sukolilo kecamatan Sukolilo, diikuti 3 calon.
Baca Juga: Sangkakala di Langit Andalusia, kisah peradaban Islam di Eropa Abad 10
Penyelenggaraan pilkades PAW adalah memilih kades baru, guna meneruskan sisa jabatan kades lama, karena alasan meninggal dunia atau sebab lain.
Banyak kalangan yang memperhatikan secara khusus pilkades PAW desa Sukolilo. Karena Sukolilo merupakan desa yang cukup besar, dan menjadi ibukota kecamatan setempat.
Hasil dari penjaringan dari empat pendaftar, didapatkan tiga orang yang lolos tes dan berhak mengikuti pilkades PAW Sukolilo. Yakni Ramli mendapat nilai 50, Ahmad Amirudin 50, dan calon Syamsul Hadi meraih nilai 41.
Ketiganya akan berebut dukungan suara dari 249 pemilih. Dan para pemilih diambilkan dari pengurus lembaga yang ada di desa.
Baca Juga: Kasus meme stupa Candi Borobudur, Roy Suryo jadi tersangka
Kalau hasil perolehan suara, maka angka jumlah dukungan akan ditambah dengan hasil nilai tes calon. Jika, misalnya terjadi angka yang sama lagi, maka dilakukan tes sebagai babak eliminasi akhir.
"Itu sesuai Perbup Pati nomer 88 tahun 2020, pasal 73 angka 8" tutur seorang anggota panpel desa Sukolilo, Dedy Lece, Jumat (22/7/2022).
Sebelumnya, bupati Pati H Haryanto mengimbau agar para calon siap kalah dan siap menang. "Para cakades bisa menerima hasil coblosan" ujarnya.
Diharapkan, para calon kades untuk berkomitmen mengawal pelaksanaan pilkades yang sesuai aturan.*