PURWOREJO, harianmerapi.com - Proses pengukuran lahan terdampak kuari Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, oleh tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo berlangsung kondusif, Selasa 12 Juli 2022.
Pengukuran atau identifikasi lahan calon jalan tambang dan kuari Bendungan Bener itu kondusif tanpa adanya pengawalan dari polisi berseragam.
BPN Purworejo menerjunkan tim yang terdiri atas petugas ukur dan identifikasi tanam tumbuh.
Baca Juga: BLACKPINK gelar konser dunia maya di PUBG Mobile
Kepala Kantor BPN Purworejo Andri Kristanto mengatakan, ada kesepakatan dengan warga yang bersedia tanahnya diukur, untuk tidak melibatkan polisi berseragam selama proses identifikasi dan inventarisasi.
“Bisa dilihat, melihat kondisi dan dokumentasi terkait proses pengukuran ini, tidak ada sama sekali polisi berseragam,” tutur Andri.
Hal itu, katanya, sesuai dengan keinginan warga yang tidak menginginkan peristiwa terdahulu ketika pengukuran tahap pertama awal tahun 2022 atau sosialisasi tahun 2021 terulang kembali.
“Hari ini, situasi kondusif, dan semua berjalan dengan baik,” tuturnya.
Menurutnya, ada 5 tim yang diterjunkan untuk melakukan inventarisasi dan identifikasi lahan terdampak kuari Bendungan Bener itu.
“Di lapangan, mereka didampingi oleh para pemilik lahan yang setuju, koordinator lapangan desa, dan juga pemilik lahan yang berbatasan dengan tanah yang diukur,” terangnya.
Jadi, kata Andri, tim datang ke lokasi, lalu pemilik lahan menunjukkan patok batas dan disetujui oleh pemilik yang tanahnya bersebelahan, kemudian diukur.
Sementara itu, anggota tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo juga melakukan identifikasi terhadap jenis tanam tumbuh di lahan warga.
“Jadi memang kesepakatan dengan warga, bahwa kita saling percaya dan aman sampai selesai,” tuturnya.***